Libudon 6.com, Jakarta -indonesia disebut bencana, yang merupakan bencana alami dan sosial. Dalam upaya untuk meningkatkan kekalahan kesehatan dan persiapan sosial darurat medis, Republik Indonesia Indonesia (PHT) telah melakukan pelatihan gaya hidup dasar (PHT) untuk orang -orang biasa bagi masyarakat umum.
Pelatihan ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa setiap orang dapat memberikan pertolongan pertama yang efektif ketika dihadapkan dengan kondisi darurat. Pentingnya pelatihan penyelamatan hidup dasar
Di tengah -tengah ancaman bencana yang berkelanjutan, pengetahuan tentang pertolongan pertama sangat penting setelah Paniemi Govid -19, Kementerian Kesehatan Masyarakat merasakan risiko bencana di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan Masyarakat memulai pelatihan BHD dengan tujuan meningkatkan masyarakat.
Dr. Sumarjaya, SKM, M.M.
Pelatihan BHD pertama dilakukan dalam metode langsung (Ban Home Med).
Tujuannya adalah agar setiap orang dapat memberikan pertolongan pertama dalam situasi darurat untuk dapat menyelamatkan nyawa pasien sebelum bantuan medis profesional.
Pelatihan ini diadakan pada 13 Agustus 2024 di Mega Suriah Menara.
Pada tahun 2022, tragedi Kanjuruhan di Jawa Timur menunjukkan bahwa tidak ada pertolongan pertama, sementara tragedi Ittawon di Seoul ada di sisi lain, dan banyak orang telah merehabilitasi (RJP) kepada korban.
Pelatihan ini telah dirancang untuk memungkinkan peserta memiliki keterampilan dasar dalam menangani situasi darurat medis, seperti penangkapan mendadak, pernapasan atau pingsan.
Pelatihan PhD tidak hanya Tetapi mempersiapkan seseorang untuk menangani situasi darurat Tetapi juga meningkatkan bacaan sosial
Dengan latihan ini, masyarakat berharap untuk memberikan pertolongan pertama yang efektif, yang membantu menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak bencana.
Latihan ini mencakup teknik untuk memulihkan penyakit arteri koroner (RJP), perawatan pernapasan, penyumbatan dan penggunaan diper eksterior otomatis (AET).
Dengan latihan ini, Kementerian Kesehatan Masyarakat berharap untuk memperluas rentang pelatihan kesehatan di seluruh Indonesia.
Dipercayai bahwa latihan ini akan memiliki dampak yang sangat positif, dengan partisipasi di semua provinsi dan bekerja dengan 11 krisis kesehatan regional, tidak hanya untuk orang. Tetapi juga menambahkan bacaan sosial