sarkarinaukrirojgar.com, Seoul Hampir pukul sebelas tiga puluh malam ketika Presiden Korea Yoon Suk-yeol berdiri di podium kepresidenan. Dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi Selasa lalu, pengumuman itu langsung membuat heboh negeri ginseng itu.
Presiden Yun Suk-yeol memberlakukan darurat militer atau darurat militer karena yakin oposisi akan memicu pemberontakan. Dalam laporan CNN, dia menyalahkan gerakan pro-Korea Utara atas hal ini.
“Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman kekuatan komunis Korea Utara dan menghilangkan unsur-unsur anti-negara… Saya dengan ini mengumumkan darurat militer,” kata Yoon Suk-yeol dalam pidatonya.
Akibatnya, warga Korea Selatan bermigrasi. Dalam waktu singkat, demonstrasi melanda seluruh Seoul. Sementara itu, militer Korea Selatan memblokir akses ke gedung Majelis Nasional. Tak hanya masyarakat, politisi Korea Selatan juga menentang keras manuver tersebut. Anggota dewan bertemu pagi-pagi sekali dan dengan suara bulat menentang keputusan tersebut.
Darurat militer akhirnya dicabut pada pukul setengah enam pada Rabu pagi. Meski hanya berlangsung selama setengah jam, namun tindakan Presiden Yoon berdampak pada berbagai lapisan kehidupan masyarakat Korea Selatan. Termasuk dunia hiburan.
Berbicara kepada Korea JongAn Daily, seorang pelaku industri hiburan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan penerapan darurat militer telah membuat dunia hiburan berada dalam kekacauan.
“Kami sedang memantau apakah jadwal tersebut harus dibatalkan atau tidak,” ujarnya.
Karena itu, sejumlah acara dan jadwal ditunda, termasuk penayangan perdana film “Fireman” dan wawancara bintang drama Korea “Trunk”.
“Larangan yang diberlakukan pada pertemuan tersebut sebenarnya adalah tindakan politik, namun kami tetap berhati-hati,” tambah sumber tersebut.
Menarik juga bahwa para bintang Korea Selatan yang biasanya menghindari pembicaraan tentang politik, mulai banyak bicara.
Menurut laporan Allkpop, aktris Kang Sung-yeon membagikan video emosional. Setelah mengantar anak-anak ke sekolah dan membereskan meja, saya melihat potret itu. Aku tidak dapat menahannya ketika perasaan marah, takut, sedih dan bersalah melanda diriku. Saya harus mempersiapkan masa depan yang penuh harapan bagi Anda yang pantas mendapatkannya. Aku minta maaf,” katanya.
Sementara itu, Park Myung Soo membahasnya di acara radionya pagi ini. Diakuinya, tadi malam dia sangat sulit tidur dalam situasi yang tidak masuk akal itu.
“Siapa yang bisa tidur ketika hal ini terjadi? Saya ingin mengatakan banyak hal, namun banyak hal yang telah terselesaikan dan semua orang berusaha untuk menormalisasi keadaan. Mari kita percaya diri dan menunggu,” ujarnya.
Sementara itu, aktor Lee Kwang-hoon, yang merupakan bagian dari pasukan khusus sebelum beralih ke industri hiburan Korea Selatan, juga keluar dan bertemu dengan penjaga militer di luar gedung parlemen. Beliau memperkenalkan diri kepada para sesepuh dan mengingatkan mereka agar tidak sombong dan tetap tenang dalam menjalankan tugasnya.
“Aku tahu kamu melakukan ini di bawah perintah, tapi kamu harus tetap tenang. Saya pensiun 20 tahun lalu dan Anda bisa memanggil saya Sersan Lee, senior Anda,” ujarnya melalui akun YouTube Hwangkija TV yang merekam percakapan tersebut.
Korea Herald juga mencatat bahwa selama jam-jam pertama darurat militer yang menegangkan, media sosial menjadi andalan bagi warga negara untuk memperoleh dan menyebarkan informasi.
Misalnya, pemimpin oposisi, Lee Jae-myung, menyiarkan langsung di saluran YouTube-nya sekitar pukul 22:50. Jumlah penontonnya pun luar biasa, mencapai 70 ribu penonton. Tak hanya itu, video pendek dirinya yang melompat dari pagar gedung Majelis Nasional pun viral.
Sementara itu, jurnalis Kim Woo-jung menggunakan akun YouTube-nya untuk melaporkan kondisinya. Seorang aktivis anti-pemerintah mengatakan dia melarikan diri dari rumah dan bersembunyi di tempat rahasia setelah tentara mendatangi rumahnya.