slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Donald Trump membuat gebrakan besar di hari pertamanya menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Salah satunya adalah Amerika Serikat yang menandatangani keputusan keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gedung Putih mengumumkannya pada Senin malam, 20 Januari 2025. Hal ini terjadi hanya beberapa jam setelah pelantikan Trump yang berlangsung pada siang hari.

Perintah eksekutif yang dikeluarkan pada hari pertamanya menjabat sebagai presiden ini merupakan pemenuhan janji kampanye Trump untuk menolak institusi global.

Perintah tersebut menyatakan bahwa penarikan AS “disebabkan oleh kesalahan organisasi dalam menangani epidemi Covid-19 yang muncul di Wuhan, Tiongkok, dan krisis kesehatan global lainnya.” Kemudian kegagalan WHO untuk melaksanakan reformasi yang sangat diperlukan dan kegagalannya untuk menunjukkan independensi dari pengaruh.” Kebijakan negara-negara anggota WHO yang tidak memadai.”

“Organisasi Kesehatan Dunia menipu kita, semua orang menipu Amerika Serikat. Ini tidak akan terjadi lagi,” kata Trump saat menandatangani perjanjian tersebut, mengutip The Guardian.

Keinginan AS untuk keluar dari WHO bukanlah hal yang mengejutkan. Ini adalah kali kedua Trump memerintahkan AS menarik diri dari WHO. Ketika Trump menjadi presiden AS sebelum Joe Biden, dia mengkritik perjuangan WHO melawan Covid-19. 

Saat itu, Trump memulai proses keluar dari organisasi yang berbasis di Jenewa tersebut. Namun keputusan ini dibatalkan ketika Joe Biden memerintah Amerika Serikat.

FYI, Amerika Serikat telah menjadi bagian dari WHO sejak tahun 1948, tahun berdirinya organisasi tersebut. Jika Amerika Serikat keluar dari WHO, maka negara tersebut akan menjadi satu-satunya negara yang tidak menjadi anggota organisasi yang beranggotakan 194 negara tersebut.

Pakar kesehatan masyarakat mengkritik keputusan Trump yang meminta AS menarik diri dari WHO. Banyak pakar kesehatan mengatakan keputusan tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat Amerika.

Ashish Jha, yang sebelumnya menjabat sebagai koordinator respons COVID-19 di pemerintahan Presiden Biden, mengatakan keluarnya AS dari WHO akan “membahayakan tidak hanya kesehatan masyarakat di seluruh dunia, tetapi juga kepemimpinan dan keunggulan ilmiah AS.”

Pakar kesehatan lain juga menyampaikan pendapat serupa. 

“Ini adalah keputusan presiden yang sangat buruk. “Meninggalkan UE adalah luka yang dalam bagi kesehatan global, namun luka yang lebih dalam lagi bagi Amerika Serikat,” kata Lawrence Gostin, pakar kesehatan masyarakat global dan profesor di Universitas Georgetown, seperti dikutip USA Today.

Lawrence Gostin, pakar kesehatan masyarakat di Universitas Georgetown yang mempelajari hukum kesehatan nasional dan global, mengatakan keluarnya WHO adalah kesalahan strategis yang serius. 

“Hal ini akan membuat Amerika Serikat menjadi kurang sehat dan kurang aman,” kata Lawrence.

“Penarikan pasukan akan mengisolasi Amerika Serikat,” ujarnya lagi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %