slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 14 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Seorang anggota Kekaisaran Jepang, Putri Yuriko Mikasa atau yang dikenal sebagai Yuriko, meninggal pada usia 101 tahun.

Putri Yuriko Mikasa meninggal pada hari Jumat, 15 November 2024, seperti yang diumumkan Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang. Kisah Penyakit Putri Yuriko Mikasa

Menurut laporan NHK, hingga Jumat, kesehatan Putri Yuriko terus menurun akibat menurunnya fungsi organ tubuhnya.

Seminggu kemudian, kabar duka datang: Putri Mikasa meninggal pada usia 101 tahun.

Kesehatan yang buruk bukanlah fenomena baru. Sejak Maret 2024, Putri Yuriko keluar masuk rumah sakit. 

Istri Pangeran Mikasa dirawat di Rumah Sakit Internasional St Luke di Tokyo karena stroke dan pneumonia. Kemiskinannya memaksa Putri Yuriko dirawat di rumah sakit.

Sepuluh hari kemudian dia dipindahkan ke bangsal. Pemindahan ruangan tersebut karena tim medis melihat adanya kemajuan yang signifikan pada pergerakan lengan dan kaki kanannya, serta adanya perbaikan pada penyakit pneumonia yang dideritanya.

Sekitar September lalu, dia kembali dirawat intensif selama lebih dari tiga minggu karena pneumonia. Setelah kesehatannya membaik, dia dipindahkan ke bangsal biasa.

Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri, virus, dan parasit.

Penyakit ini menyerang sistem pernapasan dan berisiko terjadi pada orang lanjut usia seperti Putri Yuriko. Kemudian, jumlah kematian di kalangan lansia meningkat. 

Angka kematian tinggi terjadi pada anak-anak, lansia, atau kelompok dengan penyakit penyerta, kata DR, dokter spesialis paru konsultan. Dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), FISR pada jumpa pers tadi. 

Putri Yuriko Mikasa lahir sebagai Yuriko Takagi pada tanggal 4 Juni 1923. Ia berasal dari keluarga bangsawan Jepang.

Pada usia 18 tahun, ia menikah dengan Pangeran Mikasa, adik Kaisar Hirohito, yang memerintah Jepang selama perang. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai lima orang anak, dua putri dan tiga putra. Kehidupan selama Perang Dunia II

Putri Yuriko menjadi seorang ibu pada tahun 1944, melahirkan putri pertamanya dalam keadaan sulit akibat Perang Dunia II.

Pada masa konflik, rumah mereka dihancurkan oleh pesawat terbang sehingga memaksa mereka untuk tinggal di rumah. Laporan dari harian Asahi Shimbun menunjukkan betapa buruknya situasi yang ada.

Pada bulan Agustus 1945, Kaisar Hirohito mendeklarasikan pendudukan Jepang setelah serangan atom di Hiroshima dan Nagasaki. Pangeran Mikasa, suami Putri Yuriko, mendukung keputusan ini meski banyak perwira muda yang berusaha mendorongnya untuk melanjutkan perang.

Putri Yuriko mengingat situasi yang sangat sulit di tempat persembunyiannya, dengan perdebatan sengit.  

Dari lima anaknya, tiga putranya meninggal lebih awal. Salah satunya meninggal pada usia 47 tahun saat bermain squash di stadion Kanada.

Putri Yuriko juga memiliki cucu. Termasuk Putri Akiko yang kuliah di Oxford.

 

Upacara perpisahan mendiang Putri Yuriko Mikasa akan digelar dengan dihadiri anggota keluarga kerajaan Jepang, seperti dilansir NHK.

Upacara pemakaman yang disebut “Renso-no-gi” akan diadakan di Pemakaman Toshimagaoka di Bangsal Bunkyo Tokyo pada tanggal 26 November 2024.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %