JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya pengobatan tuberkulosis di Indonesia. Diperkirakan satu juta orang Indonesia terinfeksi tuberkulosis setiap tahunnya, namun karena keterbatasan kemampuan deteksi, hanya 820.000 kasus yang terdeteksi.
Menkes mengatakan, “Kita perlu melakukan skrining massal dan meningkatkan angka pelaporan untuk mendeteksi lebih banyak kasus dengan cepat. Tujuan kita tahun ini adalah meningkatkan deteksi kasus dini hingga 900 ribu kasus.”
Sejalan dengan visi tersebut, FUJIFILM Corporation menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung upaya pemberantasan TBC.
Teiichi Goto, Chief Executive Officer FUJIFILM Holdings Corporation, mengatakan tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global yang serius dan FUJIFILM Group membuat kemajuan dalam memberantas tuberkulosis secara global dengan teknologi.
“Mengingat seriusnya risiko tuberkulosis terhadap masyarakat Indonesia, kami berkomitmen untuk memerangi peningkatan kasus penyakit ini dengan memperluas akses terhadap solusi medis berkualitas tinggi. Fokus kami adalah meningkatkan akses terhadap layanan medis canggih, khususnya solusi pencitraan untuk deteksi dini penyakit,” kata Goto.
Goto menambahkan, kemitraan yang baru-baru ini diluncurkan dengan pemerintah Indonesia bersifat komprehensif. Kemitraan ini berfokus pada peningkatan pendidikan kesehatan dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung digitalisasi dalam memerangi tuberkulosis. Grup FUJIFILM berkomitmen penuh terhadap inisiatif ini.
Goto mengatakan, “Sektor kesehatan telah menjadi prioritas kami, sebagaimana kami nyatakan dalam rencana tanggung jawab sosial perusahaan hingga tahun 2030. Berkat teknologi canggih dan unik yang kami miliki, kami fokus pada peningkatan akses terhadap layanan medis dan memastikan deteksi dini penyakit.” katanya.
Sebagai bagian dari komitmen global tersebut, PT FUJIFILM Indonesia mengambil langkah nyata untuk mendukung upaya pemberantasan TBC di Indonesia. Kolaborasi ini menjadi contoh bagaimana dunia usaha dapat mendukung pemerintah dalam percepatan pengobatan tuberkulosis di Indonesia.