slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 13 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Gendongan bayi merupakan salah satu bentuk respon komunikasi yang memenuhi kebutuhan bayi pada saat tertentu, seperti saat ia menangis. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa anak yang terlalu sering digendong akan menjadi anak ‘tangan bau’ atau menjadi manja.

“Padahal, sangat wajar jika bayi, terutama bayi baru lahir, digendong karena masih dalam tahap penyesuaian dengan lingkungan barunya. Semakin tumbuh dan berkembang, frekuensi menggendong semakin meningkat. Begitu pula ketika bayi sudah bisa berbohong. tengkurap, merangkak atau berjalan,” kata Bintaro Jaya, dokter spesialis anak RS Pondok Indah, Selasa. (13/2/2024) mengutip keterangan tertulis.

Ia menambahkan, bayi baru lahir harus digendong dengan baik. Cara menggendong yang benar membantu bayi untuk berkembang lebih baik.

“Jangan dianggap remeh (cara menggendongnya), karena menggendong bayi dengan benar akan membantu tumbuh kembang bayi jauh lebih baik,” jelas Putu. Manfaat menggendong bayi

Secara klinis, menggendong bayi terbukti memberikan banyak manfaat baik bagi bayi maupun orang tuanya. Bagi bayi, manfaat yang dirasakan antara lain: suhu tubuh lebih hangat, stabil, pernapasan dan detak jantung lebih teratur.

Selain itu, bonding antara orang tua dan anak semakin diperkuat saat melakukan aktivitas. Orang tua merasa lebih dekat dengan anak, sehingga komunikasi keduanya semakin intens sejak dini.

Hal ini terlihat ketika orang tua menggendong anak dan mengajaknya berbicara, secara tidak langsung berdampak besar terhadap perkembangan bicara anak.

Untuk mendapatkan berbagai manfaat menggendong bayi, ada banyak cara dan teknik yang harus diperhatikan orang tua. Hal mendasar dan terpenting yang perlu diketahui orang tua adalah cara menggendong bayi yang benar harus sesuai dengan tahapan usianya.

Saat menggendong bayi baru lahir atau bayi berusia 0-3 bulan, salah satu tangan harus siap menggenggam dan memegang leher bayi karena lehernya belum bisa meluruskan dirinya sendiri.

Sebelum mencapai usia 4 bulan, bayi belum memiliki kekuatan leher yang cukup untuk menahan kepala tetap tegak.

Padahal, kepala merupakan bagian tubuh bayi yang terbesar dan terberat. Oleh karena itu, sangat penting untuk menopang kepala bayi saat menggendongnya.

Saat bayi berusia 4 bulan atau lebih, bayi dapat digendong dengan posisi tegak sembari melatih lehernya.

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah mencuci tangan sebelum menggendong dan menggendong bayi.

Hindari menggendong bayi, memegang benda tajam, makanan atau minuman panas, dan menggoyang-goyangkan kepala atau badan bayi dengan kuat saat memasak. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan internal di kepala.

Teknik menggendong bayi yang benar penting untuk menghindari berbagai risiko fatal, seperti mati lemas (terganggunya pertukaran udara pernafasan sehingga mengakibatkan kekurangan oksigen dalam tubuh).

Jika bayi digendong dalam posisi tegak, hidungnya mungkin tertutup oleh bahu orang yang menggendongnya.

Risiko lainnya adalah dislokasi sendi bayi atau dislokasi akibat menggendong bayi terlalu lama atau terlalu erat, serta kemungkinan bayi terpeleset atau terjatuh jika lengan dan tangan gendongan tidak diamankan dengan baik.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %