Palestina. Pasukan pendudukan Israel mencuri peninggalan sejarah dan artefak dari kota Sebastia, barat laut Nablus, setelah warga Palestina menemukan sebuah makam kuno. Walikota Sebastia Mohammad Azem mengatakan tentara Israel mencuri artefak tersebut setelah mengepung situs arkeologi desa tersebut dan menginterogasi pejabat pemerintah kota dan kementerian pariwisata Palestina selama beberapa jam. Seperti dilansir sarkarinaukrirojgar.com Tekno dari Middle East Monitor, pada Kamis, 14 Desember 2023, pasukan pendudukan menahan personel saat bekerja di situs arkeologi setelah mereka diberitahu tentang penemuan pekerja konstruksi Palestina yang sedang membangun jalan baru. Namun, kurang dari satu jam setelah pejabat Palestina dari Kementerian Pariwisata memulai penggalian arkeologi, otoritas pendudukan Israel mengirimkan pasukan militer ke situs tersebut, didampingi oleh pegawai Otoritas Kepurbakalaan Israel, dan mengambil alih wilayah tersebut. Menurut Azem, Otoritas Kepurbakalaan Israel mulai mengerjakan pemakaman kuno tersebut segera setelah mereka tiba untuk merusak situs arkeologi dan memerintahkan semua personel dan Otoritas Palestina untuk meninggalkannya. Sebastia adalah kota kecil bersejarah yang terletak di sebuah bukit 11 kilometer barat laut Nablus, rumah bagi 3.000 warga Palestina. Menurut UNESCO, kawasan tersebut diidentifikasi sebagai ibu kota Kerajaan Utara pada Zaman Besi II Palestina dan pusat kota besar pada zaman Helenistik dan Romawi. Israel menggunakan berbagai cara untuk membenarkan tindakannya merebut tanah Palestina, termasuk melalui penelitian arkeologi di wilayah tersebut. Menurut sarjana Turki tersebut, Israel menggunakan penelitian arkeologi sebagai sarana untuk melanjutkan pendudukannya di Palestina, memutarbalikkan temuan dan data untuk kepentingannya sendiri. Israel memiliki kontur yang lebih jelas,” kata Bilal Toprak, dosen di Universitas Duzce. di barat laut Turki, dikutip oleh kantor berita Anadolu. “Ketika negara lain ingin mempertahankan wilayahnya, Israel mengklaim tanah yang tidak dihuni selama 2.000 tahun,” kata Toprak. karena “aspek motivasi” yang dimilikinya. “Mereka percaya bahwa mereka akan berkumpul di sana ketika Mesias datang,” kata Toprak, seraya menambahkan bahwa Israel menggunakan Zionisme, kitab suci dan agama untuk keuntungannya dalam berbagai cara selama masa kejayaan pertama Israel. menteri David Ben-Gurion, yang katanya adalah seorang politisi sekuler tetapi membuat pernyataan keagamaan setelah menjadi perdana menteri. Arkeologi sangat diperlukan bagi Ben-Gurion, yang menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan antara Yahudi Israel di zaman modern dengan Yahudi kuno. Gurion berusaha memperkuat hubungan antara bangsa dan “Tanah Air”. May Day, Israel mengebom pangkalan militer Rusia di Tartus. Banyak video menunjukkan ledakan dahsyat di pangkalan di Tartus. sarkarinaukrirojgar.com.co.id 16 Desember 2024
Read Time:1 Minute, 54 Second