NEW YORK – Kandidat presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak dengan AR-15 saat berkampanye di Pennsylvania. Dinas Rahasia belum merilis identitas atau ciri fisik penembak jitu tersebut.
Petugas Secret Service mengamankan satu pucuk senapan AR-15 yang diduga merupakan senjata penembak jitu yang digunakan untuk menembak Trump.
Berdasarkan berbagai sumber, Minggu (14/7/2024), AR-15 (Armalite Model 15) merupakan senapan semi otomatis mirip senapan otomatis M16 atau M4 carbine yang banyak dimiliki dan dipasarkan oleh masyarakat.
Senapan sipil AR-15 memiliki banyak pilihan modifikasi dan umumnya mencakup pegangan pistol, popor lipat atau teleskopik, laras melingkar, dan dudukan bayonet.
Senapan AR-15 asli yang diproduksi oleh ArmaLite/Colt pada awalnya merupakan senapan prototipe yang dikirimkan ke kompetisi senapan Amerika, yang akhirnya diadopsi sebagai senapan M16.
AR-15 dapat dibeli oleh siapa pun di AS dengan harga USD 500-1.000 (Rp 5,3-13 juta). National Shooting Foundation memperkirakan ada antara 5-8,2 juta senjata serupa di pasaran.
Menurut Guardian, para agen sedang menyelidiki apa yang mereka curigai sebagai percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump. Mereka belum membahas apakah peristiwa ini merupakan aksi terorisme
Juru bicara Dinas Rahasia Anthony Gugliemi mengatakan kepada X, “Mantan presiden selamat.” Menurutnya, penyerang melepaskan lebih dari selusin tembakan, dan agen yang melindungi Trump menyerang di tengah kepanikan yang terjadi.
AR-15 merupakan senapan dengan sejarah panjang dan rumit. Ia memainkan peran penting dalam militer AS dan populer di kalangan warga sipil.
Namun, penggunaannya dalam penembakan massal telah memicu perdebatan sengit mengenai pengendalian senjata.