slot jepang Pay4d bandar toto macau
0 0
Read Time:2 Minute, 14 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjanji melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit berbahaya seperti polio dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2024. Polio merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan cacat permanen bahkan kematian pada anak. Oleh karena itu, vaksinasi polio menjadi fokus utama upaya melindungi kesehatan anak di seluruh Indonesia.

“Virus polio yang disebabkan oleh virus polio menyerang sistem saraf dan menyebabkan cacat permanen. “Kecacatan akibat polio tidak bisa diobati, tapi bisa dicegah dengan vaksinasi,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan M. Syahrir menjelaskan.

Indonesia masih tergolong risiko tinggi polio, dengan 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota tergolong risiko tinggi, khususnya polio tipe 2.

Hingga akhir tahun 2022, beberapa provinsi termasuk Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Papua Selatan, dan Papua Nugini telah melaporkan kasus polio tipe 2 (KLB) yang tidak biasa. Bahkan, kasus polio tipe 1 juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Mimika, Papua tengah, yang kemudian dinyatakan sebagai wabah polio.

Untuk mencegah penyebaran virus polio dan memperkuat kekebalan anak terhadap infeksi polio, pemerintah melaksanakan Pekan Imunisasi Polio Nasional (PIN) secara massal. PIN Polio 2024 dilaksanakan dalam dua tahap dengan sasaran sekitar 17.296.150 anak usia 0-7 tahun. Tahap pertama dilaksanakan pada minggu keempat Mei 2024 dan menyasar sekitar 865.690 anak di enam provinsi Papua.

“Pada tahap pertama dan kedua perkembangan polio, kami menargetkan 95 persen dari tujuan mendapatkan dua tetes vaksin polio.” Kami berharap berkat itu seluruh anak mendapat perlindungan optimal terhadap ancaman polio. kata Syahrir. 

 

PIN Polio tahap kedua akan dilaksanakan di 27 provinsi mulai tanggal 23 Juli 2024 bertepatan dengan perayaan HAN tahun 2024 dan menyasar 16.420.460 anak. Jenis vaksin yang digunakan adalah nOPV2.

Hari Anak Nasional tahun 2024 merupakan pengingat akan pentingnya melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Oleh karena itu, penting untuk mendukung program vaksinasi ini demi masa depan anak Indonesia yang sehat dan cerah.

 

Kali ini, dalam memperingati Hari Anak Nasional, pemerintah juga fokus pada upaya pencegahan stunting. Hingga saat ini stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia.

M. Syahrir menjelaskan: “Untuk mencapai tujuan penurunan stunting, pemerintah melakukan dua jenis intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi khusus fokus pada penanganan penyebab langsung stunting, seperti asupan makanan dan zat gizi yang tidak mencukupi. dan penyakit menular.

Intervensi gizi khusus ini mencakup berbagai program antara lain pencegahan anemia pada remaja putri dengan pemberian tablet transfusi darah seminggu sekali, tes kehamilan minimal enam kali untuk ibu hamil dan tablet transfusi darah untuk ibu hamil. Selain itu, Kemenkes juga menggalakkan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, pemantauan tumbuh kembang anak setiap bulan di Posyand, dan pemberian suplemen ASI kaya protein hewani kepada anak usia 6-23 bulan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %