slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 18 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Menteri Koordinator Pangan RI Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah siap membuat aturan pengelolaan pupuk bersubsidi lebih ringkas dan mudah. Hal itu disampaikannya saat mengikuti acara penyuluhan Tani yang digelar di lapangan sepak bola Desa Lampung Selatan, Jati Agung, Marga Agung.

Menko Sullhas mengatakan, di hadapan para petani, pemilik toko, dan distributor pupuk, banyak peraturan yang mengatur distribusi dan pelepasan pupuk bersubsidi sehingga menyulitkan petani.

“Masalah utama kami adalah terkadang kebijakan kami tidak selaras. Saya berbicara dengan Menteri Pertanian, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Hutan dan Lingkungan Hidup. Saya juga berdiskusi panjang lebar dengan Pupuk di Indonesia. Permasalahannya adalah pendistribusian pupuk itu rumit, rumit dan memerlukan persyaratan yang berbeda-beda. Karena harus ada usulan dari petani untuk pupuk (tebusan), maka harus ada perintah dari penguasa. Nah, kalau bupati tidak akur dengan kepala desa, dia tidak bisa dipupuk. Pupuk, waktunya karena masalah politik. “Inilah yang perlu dipangkas”, tegas Sullhas.

Masalah lain yang disoroti Sullhas adalah situasi keuangan para petani. Meskipun tersedia pupuk bersubsidi, banyak petani yang tidak mempunyai uang untuk membayarnya. Dalam banyak kasus, seseorang terpaksa meminjam terlebih dahulu untuk mendapatkan pupuk.

Meski demikian, Zulhas mengapresiasi ketersediaan pupuk di Lampang Selatan. Namun, masih ada beberapa permasalahan sektoral lain yang perlu diatasi untuk mendukung produktivitas pertanian.

“Alhamdulillah ternyata tidak ada keluhan mengenai pupuk di Lampung. Yang ada adalah optimalisasi sawah dan optimalisasi irigasi yang belum ada. Ini benar-benar program prioritas. “Sawah tadah hujan yang tidak bagus akan bagus,” kata Sullhas.

Lebih lanjut, Menko Pangan juga menekankan peran strategis perolehan cadangan pupuk di seluruh Indonesia. Zulhas menekankan pentingnya ketersediaan dan distribusi stok pupuk bersubsidi yang tepat waktu kepada petani, terutama pada musim tanam. Ia berharap pupuk selalu sampai ke petani pada waktu yang tepat, karena pupuk merupakan modal utama keberhasilan panen yang optimal.

 

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal juga menekankan pentingnya penyederhanaan pengendalian pupuk bersubsidi.

“Pupuk Indonesia memahami bahwa kita masih perlu meningkatkan pengendalian pupuk bersubsidi. “Dengan masukan dari para pemangku kepentingan dan kolaborasi dengan pemerintah dan kementerian, hal ini dapat menjadi kunci untuk mencapai swasembada pangan.”

Pemerintah telah mengoptimalkan penggunaan Sistem Perencanaan Kebutuhan Kelompok Tertentu (RDKK) untuk mendukung distribusi pupuk yang lebih mudah dan tepat sasaran.

 

Sesuai Peraturan Kementerian Pertanian Nomor 1 Tahun 2024, data e-RDKK dapat diperbarui setiap empat bulan sekali. Proses penebusan pupuk bersubsidi melalui RDKK dilakukan secara sederhana dan terstruktur sehingga petani dapat memperoleh pupuk yang dibutuhkan sesuai rekomendasi kelompok tani.

Dengan RDKK, distribusi pupuk dapat dipantau dan dikendalikan dengan lebih mudah, sehingga terhindar dari kemungkinan kekurangan atau penyalahgunaan di lapangan. Sistem ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam memastikan pengiriman pupuk tepat waktu kepada seluruh petani tanpa kendala administratif yang rumit.

Saat ini, pemerintah kembali membuka kesempatan bagi petani untuk mendaftar menjadi penerima manfaat pupuk bersubsidi tahun 2025. Pendaftaran dibuka hingga 15 November 2024.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %