REPUBLIKA.CO. SLIM melebihi ekspektasi dengan memberi kami banyak malam di bulan-bulan yang panjang dan dingin
The Japan Times (Jumat, 31 Mei 2024) melaporkan bahwa situasi yang sulit dan tak kenal ampun pada akhirnya mungkin akan berdampak buruk.
Salah satu dari dua nozel mesin SLIM runtuh saat mendarat pada 20 Januari 2024, dan pesawat ruang angkasa itu terbalik dengan sebagian besar sel surya menghadap menjauhi Matahari. Meskipun terjadi kecelakaan awal, JAXA memutuskan untuk memperoleh beberapa data dan gambar untuk menunjukkan bahwa ketika sudut Matahari berubah, energi yang cukup akan dihasilkan untuk membuat pesawat ruang angkasa bergerak kembali.
Pada akhir Januari, SLIM kembali berkuasa dan kembali beroperasi, bahkan mengejutkan para insinyurnya sendiri. Pada akhir periode siang hari pertama, SLIM akan mengirimkan panorama lokasi pendaratan dan data lainnya Bertahan pada malam bulan purnama berturut-turut, pemilik rumah terkejut dihubungi lagi pada bulan Februari, Maret, dan April
Namun kisah pemilik rumah akan segera berakhir Berharap mendapat cukup tenaga surya, JAXA mencoba mengirimkan sinyal pada hari Jumat dan Sabtu, namun tidak mendapat tanggapan. Dalam upaya terakhirnya pada hari Senin, JAXA mengumumkan di akun resmi X SLIM bahwa mereka harus menghentikan operasinya untuk bulan tersebut.
SLIM adalah generasi baru pendarat bulan berbiaya rendah yang hanya mengandalkan sel surya daripada perangkat pemanas radioisotop. Namun dampaknya adalah berkurangnya umur operasional Pendarat tersebut tidak dirancang untuk tahan terhadap malam musim dingin di bulan, di mana suhu bisa turun hingga -170 derajat Celcius dan bertahan hingga 14 hari.
Namun masih ada harapan untuk terjadinya gerhana JAXA berencana untuk mencoba lagi setelah Matahari kembali ke lokasi pendaratan bulan depan, dengan harapan pendarat tersebut akan memiliki cukup tenaga surya untuk memulai kembali.
Foto diambil oleh SLIM