sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Ahmad Zaki Iskandar, Tenaga Ahli Koordinator Bidang Perekonomian Bidang Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Kementerian Perekonomian, menegaskan program makan siang gratis pasangan calon presiden, Prabowo Subianto dan Gebran Rakaboming Raka, tidak akan dimanfaatkan oleh “Sekolah Operator” “. Dana Bantuan atau (BOS).
Dikatakannya, seperti simulasi program makan siang yang dilakukan pada 19 Februari 2024 di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang. Dana untuk program ini akan bersumber dari APBN, namun di luar anggaran rutin BoŠ.
Usulan tersebut bukan untuk mempermasalahkan, usulan Kabupaten Tangrang adalah rencana penggunaan dana APBN melalui rencana seperti BOS atau melalui rencana BOS dengan rekening tersendiri tanpa mengganggu proses normal yang terjadi. Kata BOS: Ahmed Zaki selama pertemuan di Kantor Kementerian Perekonomian, Jumat (3 Agustus 2024).
Pendanaan program makan siang tersebut dapat disalurkan melalui BOS Afirmatif, ujarnya. Sehingga tidak mengganggu normalnya dana BOS.
“Entah positif untuk makan siang atau khusus, yang pasti rencana BOS. Karena fokusnya di sekolah, bukan di rumah,” ujarnya.
Namun mantan Raja Muda Tangerang ini mengatakan, sumber pendanaan program makan siang gratis itu bisa saja berubah. Sebab, pemerintah masih menerima berbagai usulan.
“Jadi apapun itu akan ada usulan lain, tadi melalui DAK yang dikirim ke kabupaten/kota lalu dari kabupaten/kota ke sekolah, tapi yang diajukan Kabupaten Tangerang itu rencana dari bos.”
Intinya di atas itu, kalau tidak, tidak masalah kalau bos biasa bekerja sekarang, tambahnya. Jadi itu bos tambahan.”
Sebelumnya diberitakan, dana bantuan sekolah (BOS) dan pengurangan subsidi energi digunakan untuk membiayai program makan siang gratis dua calon presiden, Prabowo-Jabrana. Dida Gardera, Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian, pun mengklarifikasi kabar tersebut.
Dida mengatakan, pemerintah belum memutuskan sumber pendanaan program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Sementara berbagai permasalahan yang berkembang di masyarakat masih berupa usulan rencana.
“Dari sisi pemerintah, kami belum (memutuskan), kami belum mengkaji wacana yang membolehkan pembiayaan dari sana,” kata Dida kepada tim media di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat. Rabu (3 Juni 2024).
Dana BOŠ merupakan hibah pendidikan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Terkait sumber pendanaan kegiatan simulasi makan siang gratis sebesar Rp15.000 per anak yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Curug Kabupaten Tangerang, Wakil Menteri Koordinator Airlangga mengatakan dana disediakan dari masing-masing pemerintah daerah yang bertindak sebagai relawan.
“Itu inisiatif raja muda (rezim Tangerang). Jadi pemerintah belum melakukannya,” ujarnya.
Jumlah anggaran makan siang gratis sebesar Rs 15000 per anak juga dapat berubah. Hal ini disesuaikan dengan kondisi perekonomian yang berbeda di setiap daerah.
“Ngomong-ngomong, Rp 15.000 (di wilayah Tangerang) mungkin masuk akal, tapi di IKN (berbeda),” ujarnya.
Koresponden: Sulejman
Sumber: Merdeka.com
Sebelumnya, Menteri Koordinator Irlanga mengatakan pemerintah siap mendanai program makan siang gratis calon presiden nomor urut 1. 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabominga Raku dari anggaran kerja sekolah (BOS).
Namun jika kegiatan simulasi sudah banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, maka pemerintah akan melakukan kajian lebih lanjut mengenai penggunaan dana BOS untuk membiayai program makan siang gratis sebesar Rp 15.000 per anak. Sedangkan dana BOS merupakan bantuan pendidikan yang bersumber dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Kalau banyak simulasi (makan siang gratis), nanti kita rumuskan rencana (dana BOS),” kata Irlanga kepada awak media di Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Februari 2024.
Sementara itu, Persatuan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta pemerintah memastikan pelaksanaan program makan siang gratis tidak menghabiskan dana pendidikan, termasuk anggaran Bantuan Sekolah (SSP).
“P2G menolak keras usulan kebijakan makan siang gratis dengan menggunakan dana BOS,” kata Iman Zanet Al-Hairi, Ketua Asosiasi Pendukung Guru P2G, dikutip Antara, Minggu (2/3).
Menurut P2G, anggaran APBN untuk jabatan guru saat ini belum sepenuhnya memenuhi kesejahteraan guru dan peningkatan fasilitas sekolah, termasuk peningkatan mutu pendidikan.
Jika anggaran pendidikan dalam APBN juga digunakan untuk mendanai program makan gratis, dikhawatirkan akan menghambat peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru.
Data Badan Pusat Statistik (DZS) menunjukkan 60,6% ruang kelas SD mengalami kerusakan pada tahun ajaran 2021/2022, sehingga permasalahan ini patut menjadi fokus perhatian Pemerintah.
Sebelumnya, Pemerintah berencana memasukkan program calon presiden ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025. Tujuannya untuk menyelaraskan anggaran usulan program tersebut.
Salah satu yang ramai dibicarakan adalah masuknya program makan siang dan susu gratis yang diusung calon presiden dan wakil presiden Rabuvu Subianto dan Gibran Rakaboming Raka dalam RAPBN 2025. Hal ini dapat mendongkrak perekonomian desa.
“Itu respons personal, bukan respons kelembagaan. Kalau begitu, justru akan banyak aktivitas ekonomi, terutama di pedesaan. Akan ada pembangunan, khususnya sapi perah,” kata Arif di Hotel Margo, Depok. .” Jawa Barat, Selasa (17 Februari 2024).
Katanya, jika ada kemungkinan impor, sebaiknya sapi perah diutamakan sebagai benih terbaik. Nantinya, pengembangan produksinya bisa dipercayakan kepada sentra peternakan. Dia tidak setuju dengan impor susu bubuk.
Katanya: “Setahu saya, impornya harus dilakukan khusus untuk sapi perah premium. Jadi, jangan pakai susu bubuk impor, kami akan produksi berdasarkan sampel yang ada di Indonesia.”
Arif mencoba menyusun sebuah konsep. Sapi perah unggul yang diimpor dibagikan dan dikembangkan di kalangan penggembala. Selain itu juga dapat memproduksi susu untuk menyuplai program tersebut.
Memulai perekonomian
Ia yakin dengan cara ini petani dalam negeri bisa lebih sejahtera. Nantinya, pemerintah tinggal menyusun rencana yang tepat termasuk standarisasi pengolahan dan pengembangannya.
“Jadi jangan bangga kalau impor terus. Peternakan pertanian di Indonesia harus dibangun. Misalnya saya kira ini ide saya, seorang peternak diberi 3 ekor sapi dan 4 ekor sapi, lalu susunya diproduksi secara gotong royong. Kita punya GKSI, gabungan koperasi susu Indonesia di Lembang dan kemudian di Jawa Timur, jelasnya.
Arif menambahkan: “Ini akan menjadi kegiatan ekonomi yang luar biasa, para petani akan senang mendapatkan sapi. Mereka hanya perlu membuat rencana dan standar.”