JAKARTA – Israel menggunakan strategi spoofing GPS untuk mengganggu rudal musuh. Namun, metode ini mempengaruhi semua aplikasi.
Memalsukan atau mengubah alamat IP atau identitas perangkat seolah-olah berasal dari sumber yang sah untuk menipu dan menyebarkan malware adalah strategi pilihan Israel. Tentu saja hal ini mengganggu kehidupan sipil, penerbangan di Lebanon dan Timur Tengah.
Pagar dan walkie-talkie, yang telah dipasang sebagai perangkap bom selama beberapa waktu, bukanlah satu-satunya cara Israel menyerang komunikasi Hizbullah.
Taktik Israel lainnya, meski tidak terlalu mematikan, telah menciptakan kekacauan bagi sebagian besar penduduk Lebanon, serta kebingungan bagi mereka yang berada di dalam wilayah negaranya.
Sejak awal Perang Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggunakan taktik spoofing GPS, yang dirancang untuk menipu rudal dan roket musuh yang mengandalkan teknologi sistem penentuan posisi global untuk mencapai target mereka.
Meskipun telah berhasil menangkis beberapa serangan udara, namun setiap hari mereka juga membuat bingung orang-orang. Hal ini membuat teknologi pemetaan modern pada perangkat pintar tidak dapat diakses dan mengganggu infrastruktur penting sipil, pesawat komersial, bahkan aplikasi kencan dan pengiriman makanan. Situasi ini bahkan menyebabkan sebagian warga Israel kembali menggunakan peta kertas tradisional sebagai solusi analog terhadap gangguan digital.
GPS adalah salah satu kemajuan digital terpenting yang dialami dunia dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini membuat navigasi dengan ponsel pintar menjadi mudah dan merupakan alasan utama mengapa penemuan era digital seperti aplikasi kencan online, rideshare, dan pengiriman barang telah menjadi hal yang lumrah di seluruh dunia.
Namun jika Anda mencoba menggunakannya di ponsel saat berada di sebagian besar wilayah Timur Tengah saat ini, hal itu tidak akan mudah.
Di Haifa, kota terbesar ketiga di Israel, misalnya di koloni Jerman atau di sekitar taman Gunung Carmel — aplikasi GPS ponsel akan memberi tahu pengguna bahwa posisi sebenarnya berjarak 100 kilometer.