sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Dokter spesialis mata Maria Magdalena Purba mengatakan bentuk mata merupakan salah satu indikator kesehatan tubuh secara keseluruhan.
“Kesehatan mata merupakan indikator kesehatan Anda secara keseluruhan. Melalui hasil pemeriksaan mata, penyakit seperti diabetes, stroke, hipertensi, penyakit tiroid dan masih banyak lagi penyakit tubuh lainnya dapat dideteksi,” kata Maria dalam a Buletin KMN EyeCare, Jumat (07/05/2024).
Untuk itu, ia meminta masyarakat memeriksakan matanya.
Maria menjelaskan, pemeriksaan mata merupakan pemeriksaan kesehatan mata yang dilakukan oleh tenaga profesional seperti dokter spesialis mata untuk mengevaluasi penglihatan dan fungsi mata.
Pemeriksaan mata terdiri dari beberapa tes untuk memeriksa kejernihan penglihatan, kemampuan fokus, kekuatan otot mata, dan kemampuan kerja sama mata.
Hasil pemeriksaan mata dapat mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan pada mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau mata bulat.
“Bagi yang terlanjur mengalami kelainan refraksi, pemeriksaan mata perlu dilakukan untuk memantau dan mengetahui apakah gangguan penglihatan Anda bertambah parah atau tidak. “Dengan begitu, Anda akan disarankan untuk mengganti lensa sesuai dengan bentuk mata Anda saat ini,” ujarnya.
Pada pemeriksaan, dokter spesialis mata akan menanyakan apakah ada keluhan pada mata atau penglihatan saat beraktivitas sehari-hari.
Inilah sebabnya mengapa setiap orang harus menjalani pemeriksaan mata. Selain memantau kondisi kesehatan mata, jika masalah mata terdeteksi sejak dini, maka proses pengobatan pun menjadi lebih mudah.
Dengan cara ini, risiko kerusakan permanen pada mata bisa dikurangi.
Mengenai waktu yang tepat untuk memeriksakan mata, kata Maria, tidak perlu menunggu keluhan dan gangguan penglihatan untuk melakukan pemeriksaan mata.
Pemeriksaan mata biasanya dilakukan ketika tanda-tanda masalah seperti: Mata kering dan penglihatan menjadi lebih sensitif jika terkena cahaya. Keluhan pada mata ini mungkin menandakan adanya penyakit mata yang perlu ditangani oleh dokter.
Sedangkan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan mata bergantung pada usia. Berikut pedomannya: Anak balita
Jika Anda memiliki anak di bawah 3 tahun, sebaiknya segera bawa mereka untuk pemeriksaan mata, kata Maria. Dokter spesialis mata anak mendiagnosis masalah mata pada anak, seperti mata malas (amblyopia) dan strabismus (strabismus).
Pemeriksaan mata menyeluruh pada anak dapat dilakukan antara usia 3 dan 5 tahun untuk mencari tanda-tanda mata tidak sejajar atau juling.
Ketika Anda mencapai usia sekolah, Anda juga harus menjalani pemeriksaan mata. Sebaiknya periksakan penglihatan anak Anda sebelum masuk sekolah dasar, karena anak membutuhkan penglihatan yang lebih pada usia ini.
Jika seorang anak sekolah ditemukan tidak memiliki tanda-tanda masalah penglihatan, pemeriksaan mata dilakukan setiap satu hingga dua tahun sekali.
Namun jika anak memiliki tanda-tanda gangguan penglihatan dan memerlukan kacamata, maka pemeriksaan mata dapat dilakukan secara berkala antara enam bulan hingga setahun sekali.
Secara umum, jika mata Anda sehat dan tidak ada tanda-tanda gangguan penglihatan, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan mata setiap 5 hingga 10 tahun hingga Anda berusia 20 hingga 30 tahun.
American Academy of Ophthalmology merekomendasikan pemeriksaan mata pada usia 40 tahun. Tahun ini, beberapa perubahan penglihatan dan kemungkinan penyakit mata dimulai.
Pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan lebih sering, yaitu satu atau dua kali setahun, saat Anda berusia 60 tahun atau lebih.
“Bagi orang-orang dengan penyakit mata, mereka harus menjalani pemeriksaan mata lebih sering, seperti dua kali setahun atau setahun sekali.”
“Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki penyakit sistemik kronis, seperti diabetes, atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan gangguan mata, seperti kortikosteroid,” tutup Maria.