slot jepang
0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

sarkarinaukrirojgar.com – Osteoporosis atau pengeroposan tulang bisa dianggap sebagai masalah kesehatan bagi para lansia. Namun, orang di bawah 50 tahun juga bisa terkena osteoporosis jika memiliki faktor risiko tertentu lho.

Direktur Persatuan Osteoporosis Indonesia (Perosi) dr. Lily Indriani Octavia, MT, M.Gizi., menjelaskan generasi muda milenial dan generasi Z bisa terkena osteoporosis.

Utamanya karena proses penuaan dan pertumbuhan hormonal, terutama pada wanita yang sudah menopause. Jadi berpengaruh pada kepadatan tulang, jelas dr Lily di acara ulang tahun Susu Anlene ke-20 di Jakarta, Kamis (20/10/2022). Deskripsi osteoporosis, atau dikenal sebagai pengeroposan tulang. (Stok Shutterstock)

Kepadatan mineral tulang secara alami akan menurun setiap tahunnya sejak usia 30 tahun. Untuk itu dr Lili mengingatkan agar di usia 20-30 tahun sebaiknya kita memanfaatkannya untuk “menyimpan” kalsium agar tulang kita kuat.

Sumber kalsium terpopuler dapat dengan mudah diperoleh dari susu, khususnya susu khusus untuk meningkatkan kepadatan tulang. Kebutuhan kalsium per hari, lanjut Dokter Lily, minimal 1000 miligram.

Sayangnya, Indonesia masuk zona merah karena kekurangan kalsium. Asupan kalsium masyarakat Indonesia kurang dari 400 miligram per hari, padahal kebutuhannya 1.000 hingga 1.500 miligram. Apalagi sering duduk diam, risikonya meningkat, “dia dikatakan. ditambahkan.

Saat memilih susu untuk menunjang kepadatan tulang, dokter Lily menyarankan untuk memilih produk yang rendah gula dan lemak. Tujuannya bukan untuk meningkatkan kadar gula dan kolesterol dalam darah.

“Selain kalsium dan vitamin D, susu juga mengandung protein. Jika tidak mengonsumsi susu yang diformulasikan untuk kepadatan tulang, untuk mencegah diabetes dan kolesterol, bisa memilih yang rendah gula dan rendah lemak,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif NPD Anlene Haryadi Rahardjo mengakui konsumsi susu Indonesia termasuk yang terendah di Asia Tenggara. Rata-rata konsumsinya tidak mencapai 20 liter per tahun per orang.

“Minum susu belum menjadi budaya di Indonesia. Faktanya, konsumsi susu di Indonesia bahkan lebih rendah dibandingkan di Malaysia dan Singapura. Dengan adanya pandemi tentu ada kesadaran untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Namun belum ada data yang melihat hal tersebut. Di masa pandemi, konsumsi susu justru meningkat karena bisa dikaitkan dengan “dampak sosial ekonomi dari wabah Covid”, ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %