slot jepang
0 0
Read Time:3 Minute, 18 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – World Economic Forum (WEF) merilis indeks pariwisata terbaik negara-negara di dunia. Dikutip dari CNN, Minggu 26 Mei 2024, Amerika Serikat menjadi yang terbaik dengan menempati peringkat pertama mengalahkan berbagai negara di Eropa dan Asia.

Data yang dipublikasikan pada Selasa 21 Mei 2024 tersebut merupakan hasil klasifikasi beberapa kriteria seperti infrastruktur, sumber daya alam, stabilitas, ketersediaan tenaga kerja, dan harga yang kompetitif bagi wisatawan. WEF juga fokus pada bisnis pariwisata, seperti hotel, bandara, tempat wisata, maskapai penerbangan dan sejenisnya, bukan hanya pengalaman pariwisata.

Lalu, dimana Indonesianya? Indonesia sendiri naik sepuluh peringkat dibandingkan tahun 2023, ke peringkat 22. Dalam data tersebut, skor Indonesia meningkat menjadi 4,46, lebih tinggi 4,5% dibandingkan sebelumnya. Indeks ini menjadi bukti bahwa pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia terus berlanjut pascapandemi.

Selanjutnya, secara regional, Indonesia menempati peringkat keenam kawasan Asia-Pasifik dan peringkat kedua di ASEAN, hanya tertinggal dari Singapura yang berada di peringkat ketiga belas. Sandiaga Salahuddin Uno, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), mengatakan hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.

“Indonesia berhasil mencapai peningkatan level dari peringkat 32 menjadi peringkat 22 sebesar 4,46%. Oleh karena itu, jangan pernah minder dengan negara lain dalam hal pariwisata Indonesia, karena kita sudah masuk dalam peringkat 22 besar dunia. jadi “Daftar dunia ada 119 negara, kita sudah berada di urutan teratas,” kata Sandi, demikian siaran pers yang dimuat di situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 21 Mei 2024. 

Enam negara pertama dalam daftar adalah negara-negara Eropa, dengan Spanyol memimpin di posisi kedua. Laporan tersebut juga menyebut benua ini sebagai “tempat yang mampu menahan perjalanan intra-regional yang berat” dan sangat menghargai jaringan kereta api yang menghubungkan benua tersebut.

Selain Spanyol, Prancis di peringkat keempat dan Jerman di peringkat keenam. Namun, dampak dari perekonomian yang kuat, lingkungan keuangan yang mendukung, dan kemampuan wisatawan Eropa untuk melakukan perjalanan mempengaruhi jumlah negara Eropa dalam daftar ini.

Inggris menyusul di peringkat ketujuh, sementara Italia dan Swiss melengkapi peringkat di peringkat kesembilan dan kesepuluh. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kekuatan paspor Eropa.

Setiap tahun, Indeks Henley menerbitkan daftar paspor terkuat di dunia, dan datanya sering kali dimasukkan dalam laporan WEF.  Pada tahun 2024, enam negara berbagi nomor pertama yaitu Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, dan Spanyol. Lima negara tersebut masuk dalam daftar ke-13 WEF dan Singapura di peringkat ke-13.

“Pada tahun 2024, pertumbuhan pariwisata global diperkirakan akan didukung oleh permintaan yang berkelanjutan dan pertumbuhan di pasar-pasar utama Asia setelah pembatasan perjalanan dicabut menyusul penundaan dibandingkan dengan kawasan lain,” kata laporan itu.

Hal ini terutama terjadi di Jepang, negara peringkat ketiga tahun ini, yang mengalami lonjakan pariwisata sejak pandemi dibuka kembali. Lebih dari tiga juta wisatawan asing per bulan mengunjungi Jepang pada bulan Maret dan April 2024, dan diperkirakan akan lebih banyak lagi yang berkunjung selama liburan musim panas mendatang.

Sementara itu, Tiongkok yang menempati peringkat kedelapan dalam beberapa bulan terakhir telah mengambil beberapa langkah untuk memudahkan wisatawan berkunjung. Pada bulan Maret, pemerintah mencabut persyaratan visa bagi penduduk beberapa negara Eropa, termasuk Irlandia, Swiss, dan Belanda.

Kini semakin mudah bagi orang Amerika untuk mengunjungi Tiongkok. Sebab, mereka tidak perlu lagi memberikan rencana perjalanan atau bukti pemesanan hotel untuk mendapatkan visa perjalanan.

Tampaknya mustahil untuk melihat daftar negara terpopuler di kalangan wisatawan tanpa menyadari bahwa di beberapa tempat banyak masalah yang muncul akibat overtourism. Amerika Serikat dan China yang masuk dalam sepuluh besar memiliki keunggulan sebagai negara besar dengan banyak lahan yang dapat dijadikan tujuan wisata sehingga dapat membantu memperlebar arus pengunjung.

Namun, tidak semua tempat di sepuluh besar beruntung. Di Barcelona, ​​Spanyol memilih menjauhkan kapal pesiar dari pusat kota, sementara warga Kepulauan Canary turun ke jalan untuk memprotes pemerintah atas dampak pariwisata yang berlebihan.

Italia juga berjuang untuk menyeimbangkan pertumbuhan pasar pariwisata dengan kebutuhan masyarakat lokal. Venesia mulai mengenakan “pajak turis” bulan lalu, dengan mengurangi kapasitas hotelnya, sehingga hotel baru hanya dibuka ketika hotel lain tutup.

Sepuluh negara teratas untuk pariwisata, menurut WEF, adalah Amerika Serikat, Spanyol, Jepang, Prancis, Australia, Inggris, Tiongkok, Italia, Swiss

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %