sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta – Meta (induk Facebook, Instaram, dan WhatsApp) memperbarui kacamata pintar Ray-Ban Meta untuk menawarkan lebih banyak fitur gratis.
Salah satunya adalah fitur yang memungkinkan pengguna berbagi foto di Instagram Stories tanpa menggunakan smartphone.
Setelah Anda mengambil foto yang Anda inginkan, Anda harus berkata, “Hai Meta, bagikan foto terbaru saya di Instagram.”
Selain itu, jika Anda ingin tampil spontan dan mengambil foto untuk diunggah sebagai story, Anda bisa mengucapkan “Hai Meta, kirim foto ke Instagram”.
Metode ini ditujukan untuk momen-momen yang Anda tidak keberatan berbagi dengan pengikut Anda tanpa pengeditan waktu nyata.
Anda juga dapat menggunakan Ray-Ban Meta untuk memutar lagu dengan cepat di Amazon Music.
Ucapkan “Hai Meta, putar musik Amazon” untuk mulai mendengarkan melalui sistem audio telinga terbuka bawaan kacamata pintar ini.
Anda juga dapat mengatur volume menggunakan kontrol sentuh atau perintah suara. Bagian terbaiknya adalah jika Anda memiliki akun aplikasi Calm dan perlu membukanya, Anda dapat mendengarkan meditasi dengan kacamata pintar ini.
Yang harus Anda lakukan hanyalah mengucapkan “Hai Meta, mainkan Daily Calm.” Sederhana, bukan?
Semua fitur ini diluncurkan secara bertahap, sehingga tidak semua pengguna dapat menggunakan fitur baru tersebut.
Bulan lalu, Meta juga merilis fitur AI multimodal untuk kacamata pintar Ray-Ban setelah pengujian selama berbulan-bulan.
Fitur ini memungkinkan kacamata pintar seperti Rabbit R1 dan Humane AI Pin berfungsi sebagai gadget AI pribadi di luar smartphone.
Dengan pembaruan ini, Anda dapat meminta kacamata pintar Anda untuk mendeskripsikan objek di sekitar Anda, mengidentifikasi bangunan terkenal, dan membaca tanda dalam berbagai bahasa.
Perusahaan juga mengaktifkan Ray-Ban Meta untuk melakukan panggilan video handsfree menggunakan WhatsApp dan Messenger.
Di sisi lain, Komisi Uni Eropa telah mengambil langkah tegas menuju Meta. Agensi telah meluncurkan penyelidikan resmi terhadap Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram.
Investigasi dilakukan terhadap masalah perlindungan anak dan narkoba yang diangkat oleh platform tersebut.
Gizchina mengatakan pada Sabtu (18/5/2024) bahwa penyelidikan bertujuan untuk menilai kepatuhan Meta terhadap aturan dan tindakan Meta untuk melindungi anak-anak secara online dan mencegah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh algoritma adiktif terhadap Layanan Digital berdasarkan Undang-Undang alias DSA.
Komisaris Eropa untuk Pasar Internal Methane, Thierry Breton, mempertanyakan upaya Methane dalam memenuhi kewajibannya berdasarkan aturan DSA, khususnya untuk mengurangi risiko yang dihadapi generasi muda di Eropa saat menggunakan Facebook dan Instagram.
“Komisi Eropa khawatir bahwa sistem Facebook dan Instagram, termasuk algoritmanya, dapat menyebabkan kecanduan online dan menciptakan efek lubang kelinci pada anak-anak,” kata Thierry Breton.
Sebuah meta-analisis berfokus pada beberapa isu utama. Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak di platform media sosial.
Salah satu kekhawatiran utama yang datang dari Eropa adalah bahwa Facebook dan Instagram dikhususkan untuk algoritma yang dapat menyebabkan kecanduan.
Efek lubang kelinci yang meragukan mendorong pengguna untuk mengonsumsi konten yang semakin kompleks. Konten ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional pengguna.
Meta-analisis UE mengkaji tiga bidang:
1. Kecanduan dan Efek Lubang Kelinci: Investigasi ini mengeksplorasi potensi platform untuk memulai perilaku adiktif dan mekanisme yang mengarahkan pengguna, terutama anak-anak, ke dalam siklus konsumsi kronis konten berbahaya dan adiktif.
2.
3. Privasi dan keamanan untuk anak-anak: Dalam konteks ini, UE ingin menilai tingkat privasi, keselamatan, dan keamanan yang ditawarkan kepada anak-anak saat menggunakan Facebook dan Instagram, khususnya fungsi pengaturan privasi dan sistem konsultasi.
Sementara itu, sebagai respons terhadap investigasi anti-Meta, mereka menekankan upaya jangka panjang untuk membangun alat dan fitur pada platformnya yang bertujuan melindungi pengguna muda.
Perusahaan juga menekankan metode verifikasi usia dan tanggung jawabnya untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Meta mengatakan, dia menganggap serius perlindungan anak.
Namun, Meta pernah menghadapi kritik dan tantangan hukum di masa lalu, termasuk dituntut karena mengumpulkan data anak-anak tanpa izin orang tua. Ada kekhawatiran bahwa platform tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak-anak.