AMMAN – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa peristiwa bencana terbesar yang terjadi di Al-Hammam, Kota Sodom di Yordania, sekitar 3.600 tahun yang lalu, merupakan bentuk murka Tuhan.
Meskipun tidak satu pun dari 8.000 penduduk Tall al-Hammam yang selamat dan menceritakan kejadian tersebut, para ahli yakin orang-orang di daerah sekitar menyaksikan ledakan tersebut dan menyebarkan laporan mengenai ledakan tersebut dari mulut ke mulut.
Kisah-kisah ini akhirnya ditulis dan kemudian dimasukkan ke dalam Alkitab, menurut The Conversation.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports ini menyimpulkan bahwa baik letusan gunung berapi maupun gempa bumi tidak dapat menjelaskan pencairan logam dan keramik yang digali di Tall el-Hammam selama 15 tahun terakhir.
Bahan-bahan ini memerlukan suhu yang jauh lebih tinggi untuk meleleh; suhu ini hanya dapat dicapai melalui ledakan meteor, yang juga dikenal sebagai “ledakan aerobatik”.
Meskipun tampaknya sulit untuk mencatat peristiwa 3.600 tahun yang lalu, rekan penulis studi James Kennett berfokus pada bukti kuat. Pendekatan ini mengarahkan dia dan timnya untuk memeriksa lelehan kaca dan logam yang terkubur di kedalaman hingga 1,5 meter di tanah hangus.
“Kami melihat bukti suhu jauh di atas 2.000 derajat Celsius,” jelas Kennett.
Dia dan rekan-rekannya percaya bahwa meteorit yang meledak menjadi bola api sekitar 2,5 mil di atas Bumi akan lebih dari cukup untuk membakar seluruh kota.
Pakaian dan kayu akan langsung terbakar, sedangkan logam, batako, dan keramik akan mendidih dan meleleh.