0
0
sarkarinaukrirojgar.com – Proyeksi pendapatan pajak kendaraan di Kepulauan Riau pada tahun 2022 mencapai Rp 1,1 triliun. Jumlah tersebut paling tinggi dibandingkan sumber pendapatan alam daerah lainnya.
Dikutip dari kantor berita Antara, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kepulauan Reni Yusneli mengingatkan pegawainya di Samsat untuk meningkatkan integritas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Integritas pejabat menjadi salah satu upaya utama dalam meningkatkan penerimaan pajak, jelasnya di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu (22/10/2022).
Menurutnya, tingginya pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak mobil akan mendorong peningkatan penerimaan pajak sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat.
“Jaga standar integritas dalam melayani masyarakat. Harus mampu mengendalikan diri dan pikiran untuk mampu menahan godaan agar pelayanan dapat ditingkatkan,” jelas Reni Yusneli.
Ia mengatakan, tantangan Samsat di Kepri semakin bertambah karena pajak kendaraan menjadi basis pendapatan alam lingkungan. Pada tahun 2022, target penerimaan pajak mobil mencapai Rp 1,2 triliun.
Pada tahun 2023, potensi target penerimaan pajak mobil akan lebih tinggi karena regulasi sektor lain hanya memberikan pajak yang kecil.
Pendapatan alam daerah dari berbagai retribusi yang dikelola asosiasi properti daerah hanya mencapai Rp 14,7 miliar.
Menurutnya, Samsat 10 Kepri atau Kepri merupakan kelompok kerja strategis yang harus bisa meningkatkan pajak mobil. Untuk meningkatkan kapasitas petugas Samsat, perlu dilakukan pendefinisian dan pembedaan berbagai kebijakan Bapenda Kepulauan Riau dengan meningkatkan pendapatan dari sektor pajak kendaraan.
“Tantangan Samsat tahun depan akan lebih besar sehingga petugas tidak boleh istirahat apalagi ‘bermain’ dengan tugasnya. Jangan jadi ‘bos’, tapi harus jalani tugas yang diberikan,” lanjutnya. . .
Reni Yusneli mengungkapkan, beberapa Samsat di Kepri memiliki rekam jejak yang buruk, namun pelayanan banyak Samsat yang masih berjalan baik meski kekuatan petugas harus terus ditingkatkan.
“Kami mempunyai catatan pendapatan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan yang baik. Namun ada catatan lain dalam hal kejujuran, komitmen, kompetensi, dan kepercayaan dalam menjalankan tugas banyak petugas Samsat yang perlu ditingkatkan,” katanya. . Dia berkata.
Sekitar 48 persen pemilik mobil belum patuh membayar pajak, sehingga pemerintah daerah memberikan insentif untuk mendorong mereka membayar kewajibannya. Kepala Badan Pajak Kepri Reni Yusneli. [tengah]
Insentif tersebut berupa program pengurangan sanksi pajak yang dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu tahap pertama pada 1 Juli-31 Agustus 2022, dan tahap kedua pada 20 September-30 November 2022.
“Setiap tahun kami melakukan survei kepuasan dan kepatuhan wajib pajak mobil. Hasilnya masih kecil, kurang memuaskan. Hanya 52 persen pemilik mobil yang bersedia membayar pajak,” jelas Reni Yusneli.
Proyeksi penerimaan pajak mobil pada tahun 2022 sebesar Rp 1,1 triliun, termasuk tinggi dibandingkan sumber pendapatan daerah lainnya.
“Sekarang sudah mencapai lebih dari 80 persen sebesar Rp 1,1 triliun. Kita harapkan bisa melampaui target di akhir tahun 2022,” tutupnya.
