BERLIN – Pada abad ke-7 M, Islam menjadi kekuatan besar di Mediterania dan Timur Tengah. Peradaban Islam yang berkembang pesat menyerap dan mengadaptasi berbagai unsur budaya dan arsitektur dari peradaban yang ditaklukkannya, termasuk Kekaisaran Bizantium.
Masjid Islam awal sering kali dibangun di bekas gereja Bizantium, menggunakan kembali struktur dan elemen arsitekturnya.
Seperti dilansir The Archaeologist, beberapa contoh pengaruh arsitektur Romawi dan Bizantium dapat dilihat pada bangunan Islam:
Penggunaan kubah: Kubah adalah bagian penting dari arsitektur Islam, terinspirasi oleh kubah gereja Bizantium yang besar dan megah. Kubah Masjidil Haram di Mekkah yang dibangun kembali pada abad ke-7 M ini memiliki kubah yang terinspirasi dari Hagia Sophia.
Lengkungan dan kolom Romawi juga biasa digunakan dalam arsitektur Islam. Lengkungan setengah lingkaran dan lengkungan runcing sering menghiasi pintu masuk, jendela, dan beranda masjid. Tiang-tiang yang kokoh menopang struktur bangunan dan memberikan kesan megah.
Penggunaan mosaik rumit dan dekorasi indah di dalam masjid juga terinspirasi dari tradisi Bizantium. Misalnya Masjid Agung Damaskus yang terkenal dengan mosaik emasnya yang cemerlang.
Pola geometris yang kompleks, seperti pola Arab, juga menjadi ciri khas arsitektur Islam. Terinspirasi oleh seni Bizantium dan pra-Islam, dekorasi ini sering kali diukir pada batu, kayu, dan kaca patri.
Pengaruh Romawi dan Bizantium tidak terbatas pada penerapan elemen arsitektur. Arsitek Islam juga mengembangkan dan memodifikasi elemen-elemen ini, menciptakan gaya arsitektur Islam yang unik dan kaya. Penggunaan mihrab (ceruk yang menunjukkan arah kiblat) dan minaret (menara masjid) merupakan contoh inovasi arsitektur Islam yang tidak terlihat dalam budaya Romawi dan Bizantium.
Perpaduan elemen arsitektur Romawi, Bizantium, dan Islam menghasilkan warisan arsitektur luar biasa yang tercermin pada masjid-masjid megah di seluruh dunia. Masjid-masjid ini melambangkan perpaduan budaya dan peradaban serta menginspirasi para arsitek dan seniman hingga saat ini.
Pengaruh arsitektur Romawi dan Bizantium sangat penting dalam perkembangan arsitektur Islam. Arsitek Islam mengadopsi dan mengadaptasi elemen arsitektur Romawi dan Bizantium, namun mengembangkan gaya arsitektur unik mereka sendiri.
Kombinasi ini menghasilkan warisan arsitektur yang kaya dan indah yang memukau dan menginspirasi orang-orang di seluruh dunia.