PARFI 56 Memeriahkan Hari Film Nasional 2024 dengan Tema Inspiratif #AktorTangguhIndustriTumbuh

0 0
Read Time:2 Minute, 1 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta PARFI 56 (Persatuan Artis Film Indonesia ’56) ikut meramaikan perayaan #HariFilmNasional2024 yang akan datang pada 30 Maret 2024. Pada acara yang digelar di Jakarta, Jalianti membawakan tema inspiratif “#ActorResilientIndustryGrows”, panitia pelaksana PARFI’56 yang dipimpin oleh Marcella. 

“Setiap tanggal 30 Maret kita merayakan Hari Film Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap industri film Indonesia,” pada tahun ini, PARFI’56 dengan bangga mempersembahkan tema ‘Pemulihan Aktor, Industri Berkembang’ untuk merayakan #HariFilm Nasional2024. kata Marcella Jalianti di Sudirman, Jakarta, Sabtu (30/3/2024).

Hari Film Nasional bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi para pekerja film Indonesia, serta mempromosikan prestasi industri film dalam skala regional, nasional, dan internasional. Tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional untuk memperingati momen bersejarah ketika film pertama diproduksi oleh perusahaan Indonesia dan disutradarai oleh H. Usmar Ismail pada tanggal yang sama yaitu tahun 1950.

PARFI’56 menginspirasi perayaan ini untuk mengapresiasi kontribusi industri film Indonesia. Rangkaian acara bertemakan “Aktor Tangguh, Industri Berkembang” ia selenggarakan di Lantai Pita Mezzanine Sequis Center, Jakarta. Kegiatan dimulai pukul 10.30 WIB hingga selesai.

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno pun turut hadir memberikan dukungan. Acara diawali dengan diskusi panel bertajuk “Kisah Bagus, Aktor Hebat” dan pembahasan esensi kejayaan film Indonesia. Diskusi tersebut menampilkan aktor dan sutradara ternama Prilly Latukoncina, Rano Curno, Chelsea Islan, Hanung Bramantyo dan lainnya. 

Selain itu, acara tersebut juga menampilkan pemutaran film-film Indonesia pilihan, antara lain film “RECTOVERSO”, film pertama di Indonesia yang seluruh pemerannya menjadi co-director. Ada juga pemutaran film klasik Indonesia tahun 1980-an “Rumah Susuns Sintaku”, serta lelang barang-barang favorit para aktor yang digunakan selama pembuatan film.

 

Marcella Jalianti, Ketua Umum PARFI’56, mengungkapkan harapannya bagi perkembangan industri film Indonesia. Ia berharap jumlah dan kualitas produksi film Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penonton bioskop dalam beberapa tahun terakhir. 

“Industri film Indonesia harus mampu bersaing di pasar domestik, Asia, dan global. Film Indonesia harus menjadi alat diplomasi budaya yang dikenal di luar negeri,” kata Marcella.

 

Sebagai penutup, Marcella Jalianti menyoroti pentingnya peran sinema dalam membangun persatuan dan keberagaman di Indonesia. Kami berharap kerja sama PARFI’56 dengan pihak terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dapat memperkuat industri film Indonesia dan meningkatkan citra Indonesia di kancah internasional. 

Oleh karena itu, perayaan Hari Film Nasional bukan sekedar perayaan, melainkan sebuah momentum untuk memperkuat dan memajukan industri film Indonesia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kekayaan budaya bangsa.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
100 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %