sarkarinaukrirojgar.com, MEMPAWAH – Indonesia secara konsisten mempercepat pelaksanaan program ekstraksi dan pengolahan mineral dalam negeri. Terbaru, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pertambangan, PT Mining Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID membenarkan pembangunan pabrik pengolahan alumina (SGAR) tahap 1 di wilayah Mempawa, Kalimantan Barat telah rampung. telah selesai.
SGAR yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) dijalankan oleh perusahaan patungan dua BUMN yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk. Terkait hal ini, dilakukan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), anak perusahaan Inalum.
Peresmian resmi pembangunan SGAR dilakukan pada Rabu (20/03/2023) di Mempawa oleh Presiden Joko Widodo. Menteri BUMN Eric Tohir dan Manajer MIND ID Hendy Pria Santosa hadir dalam kesempatan tersebut.
Ketua menekankan bahwa SAGR Mempawah merupakan indikasi jelas bahwa arus keluar terus berlanjut di Indonesia. Setelah membangun pabrik nikel, kini Indonesia membangun pabrik bauksit di Mempawa. “Itulah yang selalu saya katakan, itu namanya pencelupan. Kalau penambangan nikel sudah selesai, kini berubah menjadi bauksit. Karena di Kalimantan Barat banyak bauksit, kata Joko Widodo.
Presiden menambahkan, untuk apa membangun SAGR Mempawah? Karena kebutuhan Indonesia sangat besar. Dan separuh kebutuhan dalam negeri masih diimpor.
“Jadi nanti SAGR ini selesai, dari sini dibawa ke Kuala Tanjung, di situ ada industri alumunium. Di sana akan jalan, selesai produksi alumunium, jadi kita tidak impor lagi. Ini tujuannya. Juni 2024 sudah siap. Kemudian muatan penuh awal 2025,” jelas Presiden.
Dengan menghentikan impor, kata Presiden, Indonesia bisa menyelamatkan mata uangnya. Presiden menegaskan, SAGR Mempawah merupakan bagian dari upaya besar Indonesia dalam melaksanakan hilirisasi. Pekerjaan besar lainnya adalah memastikan konektivitas dan integrasi seluruh ekosistem.
“Hasil SAGR Mempawah juga disiapkan untuk aki kendaraan listrik. Aki kendaraan listrik sudah selesai. Nanti Mei 2024 pembangunan tembaga di Gresik dan NTT akan selesai,” ujarnya.
Presiden menambahkan, jika semua ini dilakukan dan terintegrasi, maka seluruh komponen mobil listrik akan menjadi produksi dalam negeri. Dari hulu hingga hilir. Bodinya dari alumunium, aki mobil listrik dari nikel. Lalu tembaga untuk kabel-kabelnya, dan sebagainya. ,” dia berkata. .
Pada saat yang sama, kata Eric Thohir, SGAR di Mempava mendukung terjalinnya integrasi industri aluminium dari atas ke atas. SGAR ini juga dilengkapi dengan supply chain antara mineral bijih bauksit dari Antam dengan smelter aluminium di Inalum.
“Pembangunan smelter ini memberikan dampak sosial dan ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, salah satunya penyerapan lebih dari dua ribu lapangan kerja,” ujarnya.
Sementara itu, Hendy mengatakan MIND ID terus menunaikan tugas dan amanah pemerintah untuk bekerja sama dalam mengolah hasil sumber daya alam mineral untuk peradaban, kesejahteraan, dan masa depan cerah. Pabrik alumina ini akan berdampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja hingga 1.000 orang.
“Dengan selesainya SGAR Tahap 1 di kawasan Mempawa, maka posisi Indonesia dalam rantai pasok global akan semakin diperkuat sehingga dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global di masa depan,” ujarnya.
SGAR Fase 1 Mempawah merupakan bagian dari aksi korporasi Inalum untuk menciptakan ekosistem industri aluminium yang terintegrasi dari timur (bijih bauksit) hingga ke hilir. Proyek SGAR Mempawah menghubungkan rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan smelter aluminium.
Sedangkan nilai investasi PSN mencapai USD 831 juta atau sekitar 12,5 triliun rupiah. Proyek SGAR Fase 1 dijadwalkan mulai berproduksi pada kuartal ketiga tahun 2024 dan mencapai kapasitas penuh pada tahun 2025. Nantinya, smelter tersebut akan memproduksi sekitar 1 juta ton alumina per tahun dengan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun.
Sebagian besar produk alumina dari SGAR Fase 1 akan digunakan sebagai bahan baku utama pabrik peleburan aluminium Inalum yang berkapasitas 275.000 ton/tahun di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Alumina merupakan bahan utama produksi aluminium primer, seperti ingot, paduan, blanko, batangan, keramik, dan produk sehari-hari lainnya.
Mining Industry Indonesia (MIND ID) merupakan perusahaan induk dari BUMN Industri Pertambangan Indonesia yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk dan PT Freeport Indonesia (PTFI).