slot jepang
0 0
Read Time:3 Minute, 51 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Menjaga kebiasaan buruk bisa berdampak buruk bagi Anda. Salah satunya adalah kebiasaan buruk tidak menjaga kebersihan diri yang menyebabkan munculnya jamur kulit. Disadari atau tidak, ada banyak kebiasaan buruk yang menjadi pemicu timbulnya jamur kulit. Jika tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit kulit dan membuat aktivitas menjadi tidak nyaman.

Kurap sendiri merupakan istilah yang umum digunakan untuk infeksi jamur pada kulit. Dalam kondisi normal, jamur tertentu ditemukan pada kulit manusia. Namun jika jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kulit pecah-pecah atau jika daya tahan tubuh melemah maka jamur dapat menyebabkan infeksi.

Mengutip KlikDokter, ada berbagai jenis jamur yang dapat menginfeksi manusia dan menimbulkan rasa sakit. Umumnya terbagi menjadi 2 jenis yakni dermatofita dan nondermatofita. Kelompok dermatofita seperti spesies Tricophyton, Microsporum dan Epidermophyton dapat menyebabkan infeksi kulit mulai dari kulit kepala hingga kulit kaki dan kuku. Sedangkan Candida non-dermatofit lebih sering menginfeksi lipatan kulit, seperti lipatan selangkangan atau payudara.

Tidak semua orang rentan terkena infeksi jamur kulit, kondisi tertentu bisa membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi jamur. Diantaranya adalah orang yang tinggal di daerah beriklim lembab, mudah berkeringat, memakai pakaian ketat yang sulit menyerap keringat, dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau diabetes yang kadar gula darahnya tidak terkontrol.

Kali ini kita fokus pada beberapa kebiasaan buruk pemicu jamur kulit. Dikutip dari beberapa sumber, selain memakai pakaian ketat, ada kebiasaan lain yang bisa menjadi penyebab munculnya jamur kulit.

1. Mengenakan celana dalam yang terlalu ketat

Celana dalam yang terlalu ketat bisa menjadi tempat berkembang biaknya jamur karena membuat kulit tetap lembap. Saat Anda berkeringat, pakaian yang menekan kulit, seperti pakaian dalam ketat, dapat memerangkap kelembapan di area seperti wol. Ini adalah kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur.

Jadi pilihlah celana dalam yang longgar, terutama untuk orang yang kelebihan berat badan. Pakaian longgar memungkinkan kulit bernapas dan memungkinkan keringat menguap dengan cepat sehingga mengurangi risiko jamur.

Jika tidak memakai sandal di toilet umum, Anda berisiko terkena jamur kulit karena toilet umum merupakan lingkungan yang lembab. Saat Anda berjalan di lantai basah yang mungkin terkontaminasi jamur, kulit kaki menjadi rentan terkena infeksi jamur. Selain itu, toilet umum sering digunakan oleh banyak orang sehingga risiko penularan dari orang lain pun meningkat. Oleh karena itu, ingatlah untuk memakai sandal di kamar mandi umum untuk mengurangi risiko kontak langsung dengan lantai yang dapat terkontaminasi jamur kulit. 3. malas mengganti baju olahraga

Jika Anda sering malas mengganti baju latihan, segera hentikan kebiasaan ini! Sebab keringat yang menempel di kulit bisa menyebabkan kelembapan. Kelembapan ini memberikan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur, yang selanjutnya dapat menyebabkan ruam dan luka bakar yang tidak menyenangkan. 

Untuk menghindarinya, segera ganti pakaian dan mandi setelah berolahraga atau beraktivitas yang mengeluarkan keringat. Dengan cara ini Anda bisa mengurangi risiko terkena penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur.

Tahukah kamu, mengganti handuk jarang menjadi salah satu kebiasaan pemicu jamur kulit! Padahal handuk seharusnya berfungsi sebagai alat pembersih. Pasalnya, handuk menyerap kelembapan dan mengumpulkan sisa-sisa sel kulit mati penyebab tumbuhnya jamur. Meski handuk terlihat bersih, sebaiknya Anda menggantinya secara rutin untuk menjaga kebersihan dan mencegah risiko infeksi kulit yang tidak diinginkan. 5. Anda tidak mengeringkan tubuh dengan baik setelah mandi

Jika kulit tidak dikeringkan dengan baik, terutama di bagian lipatan kulit, seperti sela-sela jari kaki, di bawah lipatan lengan, atau di tempat yang sulit dijangkau, kelembapan dapat terperangkap di sana dan menimbulkan jamur. Itu sebabnya penting untuk mengeringkan tubuh secara menyeluruh setelah mandi untuk mencegah tumbuhnya jamur kulit dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.

Penggunaan peralatan gym yang kotor meningkatkan risiko infeksi jamur akibat lingkungan gym yang panas dan lembab serta penggunaan peralatan bersama. Untuk mengurangi risiko tersebut, rajinlah mencuci tangan dan membersihkan peralatan gym sebelum dan sesudah digunakan, serta membawa perlengkapan pribadi sendiri, seperti matras yoga. Langkah-langkah ini akan membantu melindungi Anda dari paparan kuman dan jamur yang dapat menempel pada peralatan gym. 7. Bagikan barang pribadi dengan orang lain

Berbagi barang pribadi seperti handuk, sikat, atau pakaian juga menjadi kebiasaan pemicu cacing kremi. Hal ini disebabkan kemungkinan jamur dapat menular dari satu orang ke orang lain jika bersentuhan langsung dengan benda tersebut.

Infeksi jamur pada kulit dapat berkembang dengan cepat di lingkungan yang lembap dan hangat, seperti saat handuk diganti tanpa dikeringkan dengan benar. Ingat, hindari kebiasaan berbagi barang pribadi untuk menghindari kontaminasi atau infeksi.

Inilah 7 kebiasaan buruk pemicu jamur kulit. Perhatikan dan segera ubah. Jika jamur kulit sudah terlanjur muncul, Anda bisa menggunakan krim atau salep antijamur sesuai petunjuk dokter. Selain pengobatan, pencegahan juga sangat penting untuk menghindari infeksi ulang. Selain itu, menjaga kebersihan diri, mengenakan pakaian yang bersih dan kering, serta tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain merupakan beberapa langkah efektif untuk mencegah infeksi jamur pada kulit.

 

(*)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %