slot jepang
0 0
Read Time:3 Minute, 58 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Rencana pemerintah untuk mengintegrasikan tujuh perusahaan konstruksi milik negara atau BUMN Karya ke dalam tiga klaster usaha mendapat dukungan. Pengamat BUMN dari Datanesia Institute, Herry Gunawan mengamini langkah integrasi BUMN Karya.

“Itu memang perlu diperkuat. Kenapa? Karena semua bermain di wilayah yang sama. Jadi ada kanibalisme, predatory pricing.” kata Horry melalui keterangan tertulis, Rabu (19 Juni 2024).

Namun Horry mengingatkan, rencana integrasi tersebut harus bersifat jangka panjang, bukan sekedar menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini. Ia mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah saat ini sepertinya hanya sekedar memberikan dana talangan (bail out) kepada perusahaan-perusahaan yang sedang dalam kondisi buruk. Pemerintah sepertinya hanya ingin menyelamatkan Wijaya Karya dan Waskita Karya.

“Karena mempunyai beban, maka kewajiban sebesar itu dibebankan pada perusahaan yang relatif sehat,” ujarnya.

“Pemerintah sudah punya pengalaman, mari kita lihat sejauh mana integrasi yang dicapai pemerintah. Uji integrasi berhasil, jangan ulangi kesalahan integrasi yang terus menerus menimbulkan masalah.” jelas Harry.

Rencana integrasi yang direncanakan dewan antara lain, pertama, penggabungan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero). Ketiga perusahaan tersebut bersama-sama fokus pada proyek air, kereta api dan sektor lainnya.

Berikutnya, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk melakukan merger. Penggabungan Hutama Karya dan Waskita diharapkan dapat meningkatkan fokus perusahaan pada pengembangan jalan tol, proyek pengembangan jalan gratis, dan pembangunan institusi.

Sedangkan pada sistem ketiga, rencananya akan dilakukan integrasi antara PT PP (Persero) Tbk dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Penggabungan perusahaan berfokus pada pembangunan pelabuhan; bandara; teknik, pengadaan dan konstruksi (EPC); dan bangunan tempat tinggal.

Pilihan utama kepemimpinan integrasi Namun, Herry mengakui aspek investor, kreditur, dan pemegang saham harus mendapat perhatian serius dalam strategi integrasi yang diterapkan BUMN Karya.

Herry mencontohkan klaster terintegrasi Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya. Ia percaya bahwa direktur integrasi yang salah tidak boleh ditunjuk karena investor, kreditor, dan pemegang saham semuanya bergantung pada reputasi, kredibilitas, dan kepercayaan.

“Pertanyaannya sederhana, siapa yang kenal Abipraya dan Nindya? Tapi dengan ADHI semua sudah familiar.” kata Harry.

 

Herry menjelaskan perbandingan ADHI, Abipraya, dan Nindya juga tidak merata. Nindya dicopot dari jabatan pimpinan karena posisinya masih menjadi pasien PPA. Sementara ADHI dan Abipraya kalau dibandingkan, misalnya dari segi laporan keuangan, aset Abipraya sekitar 8 triliun, sedangkan aset ADHI sekitar 40 triliun.

Maka proyek-proyek yang dilaksanakan oleh ADHI akan jauh lebih besar nilainya, dan wilayah proyek yang dilaksanakan oleh ADHI juga akan jauh lebih besar. Jadi menurut Herry, pengalaman dan pemahaman ADHI jauh lebih besar dibandingkan Abiprayan.

Menurut Heryy, ADHI biasanya menghadapi permasalahan yang lebih kompleks dan jauh lebih tangguh dalam menghadapi permasalahan. Sebaliknya, karena Abipraya mengerjakan proyek kecil, risikonya juga kecil. – Sebagai perbandingan, satu orang bertanggung jawab memproduksi sepeda dan satu lagi bertanggung jawab atas mobil. Jadi jika saya seorang investor atau pemegang saham yang mempunyai uang, apakah saya ingin mengembangkan uang tersebut, apakah saya ingin menyerahkannya kepada seseorang untuk menjaga sepeda atau mobil saya? kata Harry.

Selain itu, sebagai emiten, ADHI seringkali memiliki laporan tahunan yang cukup kompleks karena berkaitan dengan peraturan OJK yang mengutamakan transparansi dan GCG. Sedangkan ketika Abipraya menyusun laporan tahunannya hanya menyebutkan satu indikator yaitu. Kementerian BUMN.

Sebagai perusahaan publik, ADHI sejak tahun 2021 telah mewajibkan OJK sebagai otoritas dan regulator sektor keuangan untuk menyusun laporan yang disebut dengan financial keberlanjutan atau pelaporan keberlanjutan sesuai dengan standar ESG. Sebuah standar yang menjadi perhatian pemerintah dan dunia.

 

Horry menemukan bahwa dari perspektif tata kelola, baik dari segi tata kelola perusahaan maupun kelestarian lingkungan, ADHI lebih kuat dan lebih dipercaya di kalangan investor, pemilik, dan calon debitur atau pemegang saham baik di tingkat lokal maupun global.

Batas waktu tidak relevan. Integrasi BUMN Karya masuk dalam roadmap BUMN 2024-2034. Kementerian BUMN tentu bertanggung jawab atas rencana ini dan tidak akan terputus ketika pemerintahan berganti. Jadi pada dasarnya tenggat waktu menjadi tidak relevan. Hal ini juga dibenarkan oleh Henry. Selain tidak ada artinya, jika diterapkan akan menjadi warisan buruk bagi Menteri BUMN Erick Thohir.

“Contohnya kita ambil contoh klaster ADHI, ada tiga perusahaan, kalau digabung, besarnya sekitar Rp 60 triliun misalnya. Kita anggap itu restoran terkenal yang terletak di Sudirman. Tapi maaf ya orangnya. Yang tiba-tiba memimpin karena terpaksa proses integrasi harus segera diputuskan, adalah orang yang dulu punya kutil di Mampang,” kata Henry.

Menurut Herry, persoalan teknis jangka pendek seperti persoalan pengelolaan terintegrasi atau apakah anggota BUMN Karya yang bergabung merupakan perusahaan publik tidak boleh dikesampingkan karena integrasi tersebut akan berdampak jangka panjang pada klaster tersebut.

“Kenapa saya masih menekankan persoalan kualitas, karena ini persoalan masa depan, 10-20 tahun ke depan kita masih di bidang infrastruktur, dan kita sangat bergantung pada BUMN. Jadi menurut saya pemerintah Harus segera menunjuk BUMN Karya sebagai orang yang bisa memimpin integrasi, maka yang tidak memenuhi syarat bisa siap mengambil alih dan ketika ditugaskan juga siap membantu,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %