sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Memiliki bentuk tubuh ideal merupakan dambaan banyak orang bukan? Ada banyak metode yang digunakan untuk menurunkan berat badan. Salah satunya adalah pola makan. Menurunkan berat badan bukanlah hal yang mudah dan seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang.
Akan lebih frustasi jika Anda sudah melakukan diet ketat namun hasilnya belum juga terlihat. Berat badan tidak berkurang dan tidak ada perubahan berarti. Apakah Anda sering diet tapi enggan menurunkan berat badan?
Nah, sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan berat badan Anda tidak kunjung turun, meski sedang diet. Berikut penjelasan lengkapnya yang dihimpun sarkarinaukrirojgar.com dari berbagai sumber pada Rabu (18/09/2024):
Salah satu alasan berat badan Anda tidak turun meski sudah diet adalah karena Anda tidak memikirkan defisit kalori. Mengurangi porsi makan saja tidak cukup; Penting untuk memastikan jumlah kalori yang masuk dan keluar sesuai dengan kebutuhan harian Anda. Anda dapat menghitung kebutuhan kalori harian Anda menggunakan kalkulator kalori atau berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat.
Stres seringkali menjadi pemicu kenaikan berat badan yang tidak disadari banyak orang. Mengutip Current Obesity Report 2018, kadar kortisol yang tinggi dalam jangka panjang berkaitan erat dengan obesitas dan penumpukan lemak perut bagian bawah.
Kortisol merupakan hormon steroid yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan berfungsi mengatur respon tubuh terhadap stres. Kadar kortisol yang meningkat akibat stres berlebihan menyebabkan lemak menumpuk sehingga sulit menurunkan berat badan.
Diet saja tidak akan efektif tanpa aktivitas fisik lainnya. Ketidakseimbangan aktivitas fisik dapat mengurangi pembakaran kalori harian. Oleh karena itu, penting untuk rutin berolahraga untuk menunjang pola makan ini. Terutama latihan kardiovaskular dan kekuatan, yang dapat mempercepat metabolisme dan membakar lemak dengan lebih efisien.
Tidur yang tidak teratur dan jangka pendek juga mempengaruhi sulitnya menurunkan berat badan. Menurut majalah bertajuk “Hubungan Durasi Tidur dengan Obesitas pada Kalangan Tenaga Kependidikan Kampus C Universitas Airlanga”, disebutkan bahwa semakin pendek durasi tidur maka semakin besar risiko terjadinya kelebihan berat badan dan obesitas.
Kurang tidur akan meningkatkan kadar hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar, dan menurunkan kadar hormon leptin yang menekan rasa lapar. Oleh karena itu, kurang tidur akan mempengaruhi kemampuan tubuh dalam membakar kalori secara efisien.
Tingkat metabolisme setiap orang berbeda-beda. Sulitnya menurunkan berat badan meski sedang diet mungkin disebabkan oleh lambatnya metabolisme dalam tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme meliputi usia, genetika dan tingkat aktivitas fisik. Untuk meningkatkan laju metabolisme, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, kaya serat, aktif secara fisik, dan menjaga massa otot melalui latihan kekuatan.
Mengontrol porsi makan sangatlah penting. Terkadang porsi yang terlihat masuk akal mungkin memiliki lebih banyak kalori daripada yang Anda sadari. Gunakan piring atau timbangan kecil untuk memastikan porsi yang Anda makan memenuhi kebutuhan diet Anda.
Jadi, inilah mengapa berat badan Anda mungkin tidak berubah sekeras apa pun Anda mencoba berdiet. Semoga informasi ini membantu Anda dan membuat Anda tetap semangat.