JAKARTA – Sebagai organisasi utama di Poros Perlawanan, banyak roket Iran yang merupakan Hizbullah. Mereka berdua tetap bersatu karena mempunyai ide yang sama dan musuh yang sama, yaitu Israel. Negara Zionis tercatat menyerang Lebanon, basis Hizbullah.
Tak heran, ketika situasi Timur Tengah memanas pasca Israel menumpas Hamas di Gaza, Iran dan Hizbullah turun tangan. Sekutu lainnya yakni Houthi di Yaman juga pernah berperang di Laut Merah. Perjuangan untuk memerdekakan Palestina juga datang dari kekuatan lain di Irak dan Suriah.
Dalam beberapa kesempatan, Hizbullah membombardir Israel dengan rudal. Tak tinggal diam, Israel pun ikut menyerang. Hingga saat ini pertarungan jual beli masih terus terjadi di antara keduanya.
Sebagai kekuatan militer, Hizbullah tidak dapat diprediksi. Mereka memiliki puluhan ribu tentara yang terlatih dan terampil dalam bidang senjata. Kedua senjata tersebut diproduksi secara mandiri dan disediakan oleh negara peserta, seperti Iran.
Dilansir berbagai sumber, Rabu (6/3/2024), berikut nama-nama roket Iran milik Hizbullah: 1. Raad
Pada daftar pertama, rudal Iran milik Hizbullah adalah Raad-500. Roket ini hemat bahan bakar dan sangat andal serta fleksibel. Jangkauannya 500 kilometer, karena lebih ringan dibandingkan rudal Iran lainnya, Fateh-110.
Dilansir Driver, bobot tersebut dikarenakan Raad-500 terbuat dari filamen karbon. Karena jangkauannya yang jauh, Raad-500 bisa memasuki wilayah Israel.
Dari segi bahan peledak, Raad-500 bahkan lebih mematikan dibandingkan Fateh-110.
Selain sasaran darat, kehadiran radiasi infra merah membuat Raad-500 mampu menyerang kapal induk dan kapal besar. Sekilas, Raad-500 tampak seperti rudal balistik Hwasong-10 atau BM-25 Korea Utara. Namun, belum jelas apakah Iran mendapatkan teknologi tersebut dari sana atau tidak.
2. Zelzal
Yang kedua, rudal Iran milik Hizbullah adalah Zelzal. Zelzal adalah rudal balistik Iran yang dikembangkan dari artileri FROG 7 Soviet. Roket-roket ini jumlahnya lebih banyak dan muatannya lebih tinggi dibandingkan roket Katyusha dan Fajr, sehingga memungkinkan Hizbullah untuk menargetkan wilayah Israel. Iran melakukannya dalam banyak varian.
Diumumkan oleh Missilethreat, Zelzal-1 memiliki jangkauan 125-160 km dengan membawa hulu ledak seberat 600 kg. Panjangnya 8.325 m, diameter badan 610 mm, dan berat badan 2.950 kg.
Sedangkan Zelzal-2 memiliki jangkauan 210 km dengan membawa hulu ledak HE seberat 600 kg. Roket bahan bakar ini memiliki panjang dan diameter yang sama dengan pendahulunya, namun memiliki bobot lebih berat yakni 3.400 kg.
Iran dilaporkan telah mulai mengirimkan puluhan ribu rudal Zelzal-1 dan Zelzal-2 dari Suriah ke Hizbullah sejak awal tahun 2000-an. Para pejabat Israel mengatakan muatan roket yang besar menjadikannya ancaman serius.
3. Hati-hati
Rudal Iran selanjutnya yang dimiliki Hizbullah adalah Fajr. Rudal ini merupakan artileri permukaan-ke-permukaan Iran yang dikembangkan pada tahun 1990-an. Israel melaporkan pada tahun 2011 bahwa Hizbullah memperkirakan ratusan roket Fajr. Fajr-3 memiliki jangkauan 43 km dengan membawa hulu ledak (HE) seberat 45 kg. Roket ini memiliki panjang 5,2 m, diameter badan 240 mm, dan berat 407 kg. Peluncur Fajr-3 yang digunakan pada tahun 2006 membawa hingga 14 roket.
Sedangkan Fajr-5 memiliki jangkauan 75 km dan membawa hulu ledak HE seberat 90 kg. Roket ini memiliki panjang 6,485 m, diameter badan 333 mm, dan berat badan 915 kg. Peluncur bergerak Fajr-5 yang digunakan pada tahun 2006 masing-masing membawa empat roket.
Pejuang Hizbullah meluncurkan roket Fajr-5 untuk pertama kalinya selama Perang Lebanon tahun 2006. Proyektil tersebut menghantam kota Rosh Pina di Israel utara, tetapi tidak menyebabkan cedera. Para analis juga yakin Hizbullah menggunakan rudal Fajr-3/-5 untuk menyerang kota pelabuhan Haifa di utara Israel.