slot jepang
0 0
Read Time:2 Minute, 6 Second

sarkarinaukrirojgar.com, Jakarta Berhasil menahan rasa haus dan lapar selama lebih dari sepuluh jam, ada baiknya tidak merokok saat berbuka, Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Indonesia, Tjandra Yoga Aditama.

“Ada orang yang berbuka puasa langsung merokok, hal ini sangat tidak baik dan sebaiknya dihindari,” kata Tijandra.

Nasehat yang pertama adalah berbuka puasa dengan sesuatu yang manis seperti kurma, bukan rokok.

Alasan kedua: Jika dilihat dari segi kesehatan, pasti berbuka puasa dengan makanan yang sehat dan bergizi.

“Kita semua tahu bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan, jadi jangan berbuka puasa dengan merokok,” kata Yoga melalui pesan singkat yang diperoleh Liputan 6.com.

Lalu penyebab terakhir adalah karena tubuh lemas setelah puluhan jam haus dan lapar.

Oleh karena itu, tidak baik memperburuk keadaan dengan merokok saat berbuka puasa, kata Tjandra lagi. Aktivitas merokok bisa terus berlanjut

Tjandra menyinggung alasan perokok tidak berpuasa karena diyakini sulit beraktivitas tanpa merokok. Sedangkan selama bulan puasa, dari pagi hingga malam, seorang perokok bisa menahan diri untuk tidak menggunakan produk tembakau.

Artinya, anggapan harus merokok dulu sebelum mulai bekerja adalah tidak benar. Pengalaman di bulan puasa ini sebenarnya berbeda, kata Tijandra.

 

Tijandra menjelaskan, puasa Ramadhan 1445 Hijriah tahun ini akan menjadi motivasi untuk berhenti merokok. Jika Ramadhan tahun ini menjadi awal kehidupan yang jauh dari kebiasaan tidak sehat, itu adalah hal yang baik.

“Terbukti kita bisa beraktivitas dari pagi hingga malam, sehingga ‘kecanduan merokok’ bisa kita kendalikan. Jadi kenapa tidak kita lanjutkan pengendalian ini dari pagi hingga malam dan lanjutkan pada malam hari untuk berhenti merokok sepenuhnya,” jelasnya.

 

Rokok mempunyai banyak bahaya bagi tubuh. Berbagai penelitian telah menunjukkan dampak negatif dari merokok.

Salah satu alasannya adalah penelitian ini menunjukkan bahwa merokok dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi baik secara langsung maupun dalam waktu lama, dan juga dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit kronis seperti rheumatoid arthritis dan lupus.

Rekan penulis penelitian ini, Dr. Violin Saint-André, pakar biologi komputasi di Institut Pasteur di Paris.

“Pesan utama dari penelitian kami, terutama bagi kaum muda, tampaknya sistem kekebalan tubuh jangka panjang sangat penting untuk berhenti merokok,” ujarnya, menurut CNN.

 

Rekan penulis penelitian Dr. Darragh Duffy, kepala departemen imunologi translasi di Institut Pasteur, mengatakan bahwa perokok yang ikut serta dalam penelitian ini mengalami sedikit peningkatan pada sistem kekebalan tubuh mereka ketika mereka berhenti merokok, namun tidak pulih sepenuhnya selama bertahun-tahun.

Kabar baiknya, situasi mulai pulih, katanya.

Tidak ada waktu yang tepat untuk mulai merokok, namun jika Anda seorang perokok, sekaranglah waktu terbaik untuk berhenti.

Studi tersebut juga menemukan bahwa semakin banyak seseorang merokok, semakin besar pula perubahan respon imunnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %