29 Juta UMKM Sulit Dapat Akses Kredit Perbankan, Kontribusi Ekspor Baru 15%

0 0
Read Time:1 Minute, 4 Second

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, 29,2 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih kesulitan mengakses layanan perbankan. Permasalahannya adalah keterjangkauan atau keterjangkauan.

Ia meminta perbankan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk 29,2 juta UMKM yang belum memiliki akses pembiayaan. Dua hal ini yang saya harap bisa sampai ke pangkalan, kata Sri Mulyani, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Menurut dia, kendala finansial membuat UMKM kesulitan masuk pasar ekspor. Saat ini kontribusi UMKM di Indonesia baru mencapai 15 persen terhadap ekspor Indonesia. “Kontribusi UMKM kita hanya mewakili 15 persen ekspor kita,” jelasnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengingatkan, peran UMKM dalam perekonomian nasional sangat besar. Di sana, UMKM berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan pangsa hingga 61%, jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara (Asean) dan G20.

Faktanya, 97% dari total tenaga kerja nasional berasal dari UMKM, angka yang sangat tinggi dibandingkan banyak negara lain di dunia. Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menyoroti porsi pembiayaan perbankan untuk UMKM yang hanya 20 persen tergolong rendah dibandingkan banyak negara.

Pada periode ini, terdapat 121,7 juta UMKM yang mengakses pembiayaan. Rinciannya, 40 juta melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), 20 juta melalui Bank Ekonomi Rakyat (BPR), 35 juta melalui lembaga keuangan khusus, termasuk 7,6 juta dari UMKM melalui BLU.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %